Edijushanan, sastrawan yang menulis puisi, cerpen, dan kritik pada tahun 1970-an lahir di Karang Tengah, Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 6 Agustus 1940. Setelah lulus dari SMA-C, ia kuliah di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Nusantara (Seksi Sunda), tetapi tidak selesai.
Edijushanan mula-mula bekerja sebagai guru sekolah dasar (SD), kemudian mengajar di sekolah pendidikan guru agama (PGA) dan sekolah menengah pertama (SMP) tahun 1958—1967. Di samping itu, ia bekerja sebagai karyawan PT Daha Motor tahun 1967—1970 kemudian bekerja di CV Manggung Jaya tahun 1971—1973. Selain itu, Edijushanan juga pernah menjadi project officer pada Komite Sastra, Dewan Kesenian Jakarta tahun 1974—1975. Dia pernah menjadi editor Penerbit Aries Lima tahun 1979—1980. Selama bekerja di beberapa tempat tersebut, ia bertempat tinggal di Jakarta. Namun, setelah itu, Edijushanan menetap di kampung halamannya di Karang Tengah, Cirebon.
Karyanya diterbitkan dalam majalah Mimbar Indonesia dan Horison. Karya Edijushanan yang sudah diterbitkan, antara lain, ialah (1) Daun-Daun Menghijau (novel, 1976); (2) Jalan Tembus (novel, 1979); (3) Jeritan Hati di Balik Debur Ombak (1983); dan (4) Jantan (novel, 1989). Di samping sebagai penulis sastra Indonesia, Edijushanan juga penulis sastra Sunda.
Sebagai seorang pengarang, Edijushanan pernah mendapat hadiah kedua Sayembara Mengarang Roman yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun 1977 atas novelnya yang berjudul Jantan. Novel itu kemudian diterbitkan oleh Gramedia tahun 1989. Dia juga pernah mendapat hadiah kedua Penghargaan Karya Sastra (prosa) dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (kini bernama Badan Bahasa) tahun 1992.