Kasim Mansur merupakan seorang penyair yang lahir tanggal 1 Mei 1923 di Surabaya, Jawa Timur. Menurut catatan, pendidikan formal terakhirnya yang sempat dijalaninya adalah MULO (dua tahun) di Surabaya, kota kelahirannya kemudian ia pindah ke Jakarta (kala itu Batavia) dan di kota itu ia bersahabat dengan H.B. Jassin. Pada saat istri dan anak-anak Kasim Mansur menderita sakit dan memerlukan tambahan darah, H.B. Jassin dengan secara terus menerus mendonorkan darahnya bagi keluarga sahabatnya itu. Hal itu disebabkan oleh kerelaan H.B. Jassin yang memiliki golongan darah yang sama dengan istri dan anak-anak sahabatnya itu.
Kasim Mansur menulis puisi di berbagai majalah antara tahun 1946—1952. Pada tahun 1943—1952 karya Kasim Mansur terbit dalam majalah Revolusioner, majalah Nasional, Pandji Poestaka, Gelombang Zaman, Minggoean Merdeka, Arena, Noesantara, Mimbar Indonesia, Gema Suasana, Siasat, Pudjangga Baroe, dan Mutiara. Majalah-majalah tersebut terbit pada masa pergolakan revolusi Indonesia sehingga bersama pengarang seangkatannya, antara lain Suwandi Tjitrowasito dan Pramoedya Ananta Toer, Kasim Mansur dianggap terobsesi oleh perjuangan bangsanya. Sementara itu, puisi-puisinya yang terbit antara tahun 1956—1972 tersebar dalam majalah Hikmah, Siasat Baru, Gema Islam, dan Pandji Masjarakat.
Sajak-sajak Kasim Mansur dimuat dalam antologi Gema Tanah Air karya H.B. Jassin (1948). Sebuah sajaknya berjudul "Perang dan Cinta" terdapat dalam buku Perintis Sastera susunan C. Hoykaas yang diterbitkan kembali di Malaysia tahun 1981. Selanjutnya nama dan karyanya (3 cerpen dan 68 puisi) dicantumkan dalam Bibliografi Karya Sastra Indonesia dalam Makalah susunan Kratz (1988).
Cerita pendek Kasim Mansur antara lain "Pujaan Pahlawan di Pagi Hari", Revolusioner No. 26/I (1946) hlm. 15; "Kissah Angin dari Timur", Nasional No. 81/II (1951), hlm.23; dan "Negeri Ratu Dwiwarna", Nasional No. 70, 71/II (1951), hlm. 21—22.
Menurut penilaian H.B. Jassin (1948), sajak-sajak Kasim Mansur pada akhirnya beralih ke simbolik dan mistik. Semula visi kepengarangannya adalah perjuangan bangsa.