• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
L.K. Ara   (1937-....)
Kategori: Pengarang Sastra

 
 

L. K. Ara bernama lengkap Lesik Keti Ara adalah seorang penyair yang dilahirkan di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937. Dia bersekolah di SD dan SMP Takengon, kemudian melanjutkan pendidikan di Taman Madya, Taman Siswa Medan. Pendidikannya berlanjut di Perguruan Tinggi Jurnalistik, Medan. Pada tahun 1959 ia pindah ke Jakarta dan menjadi guru SMP Sinar Kemajuan. Selanjutnya, ia bekerja di kantor Kabinet Perdana Menteri hingga tahun 1962. Setahun kemudian (1963), ia pindah ke Balai Pustaka sampai pensiun tahun 1985.

Kegiatan menulis sudah dimulainya sejak belajar di SMP dan terus berkembang ketika ia bersekolah di Taman Madya, Medan. Di Medan pula ia menjadi Redaktur Kebudayaan Mimbar Umum yang terbit di kota itu dan berhasil menulis beberapa sajak yang dimuat di majalah Indonesia, Mimbar Indonesia, dan Pustaka Budaya di Jakarta. Tulisannya berupa sajak cerita anak-anak, gubahan sastra lama, dan laporan jurnalistik.

Karya-karyanya yang terbit berupa kumpulan sajak di bawah judul Angin Laut Tawar (1969), Kumandang (1971), Kur Lak Lak (1982), Catatan pada Daun (1986), dan Kening Bulan (1986). Bersama dengan temannya, Abdul Karim, ia menerbitkan puisi kedua di bawah judul Amruna (1994). Selain itu, ia juga mengumpulkan sajak Gayo dalam Serangkai Saer Gayo (1980). Buku kumpulan puisi anak yang diterbitkan adalah Namaku Bunga (1980). Anggrek Berbunga (1982), Buah-Buahan di Kebun (1982), dan Senandung Burung-Burung (1982). Kumpulan karangan berupa bacaan anak, yaitu Senjata Pustaka Kita (1983), Umbi-Umbi Kami (1983), dan Biografi Saefuddin Kadir Tokoh Drama Gayo (1971), Buku Berkelana dengan Sastrawan Indonesia dari Aceh (1997) menghimpun biografi singkat dan perkenalan karya 14 pengarang Aceh dari Abdul Rauf hingga Maskirbi. Bersama Taufiq Ismail, ia juga menyusun antologi sastra Aceh dengan judul Seulawah, Antologi Sastra Aceh (1995). Karyanya yang lain berjudul Syair Tsunami dan Ekspresi Puitis Aceh (2006) dan Menghadapi Musibah (2006).

Karangannya yang lain berupa catatan perjalanan ketika naik haji dalam buku berjudul Perjalanan Arafah (1974). Dengan karyanya yang amat banyak itu, L.K. Ara tercatat sebagai pengarang yang menulis lebih dari satu genre. Selain itu, ia juga dikenal aktif dalam seni pentas. Ketika di Balai Pustaka bersama Rusman Sutiasumarga dan M. Taslim, dia ikut mendirikan Teater Balai Pustaka tahun 1967. Dia juga dikenal sebagai penaja yang pernah membawa dan memperkenalkan Toet seorang pedendang lagu "Gayo" sebuah kesenian dari Aceh. Tempat penampilan Toet memperkenalkan lagu Gayo kepada publik, antara lain di TIM, Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Palangkaraya, dan Bandung. L.K. Ara juga tercatat sebagai ketua Asosiasi Kesenian Gayo (ASG).

Terakhir mulai tahun 2005 L. K. Ara menjadi motor penerbitan buku-buku di Bangka Belitung (Babel) dengan Penerbit Yayasan Nusantara Jakarta (YNJ). Karya-karya yang dihasilkan, antara lain, adalah Bunga Rampai Bangka Barat (bekerja sama dengan Pemkab Bangka Barat), Antologi Puisi Lingkungan Hidup Kelekak (bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kota Pangkalpinang), Antologi Pantun Melayu Bangka Pucuk Pauh (bekerja sama dengan Pemkab Bangka Induk), dan Bangka Belitung Bercahaya dalam Pantun dan Puisi (bekerja sama dengan PLN Babel dan Dewan Kesenian Kota Pangkalpinang).

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Abdullah Harahap
    Abdullah Harahap adalah pengarang novel yang sangat produktif pada tahun 1970-an. Ia lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan tahun 1943. Dia dikenal sebagai pengarang cerita roman dan cerita horor atau ...
  • Anjar Asmara
    Anjar Asmara adalah sastrawan serba bisa yang lahir tanggal 26 Februari 1902 di Alahan Panjang, Sawah Lunto, Sumatra Barat, dan meninggal di Bandung tanggal 20 Oktober 1961. Keserbabisaan ...
  • Asmara Hadi
    Asmara Hadi merupakan penyair tahun 1930-an yang sangat gigih semangat kebangsaannya. Dia lahir di Talo, Bengkulu, tanggal 8 September 1915. Asmara Hadi berasal dari keluarga yang terpelajar. ...
  • Pedamaran
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Pedamaran dituturkan di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, ...
  • Dayak Bara Injey
    Provinsi Kalimantan Tengah Bahasa Dayak Bara Injey dituturkan oleh masyarakat di Desa Kota Baru, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    L.K. Ara   (1937-....)
    Kategori: Pengarang Sastra

     
     

    L. K. Ara bernama lengkap Lesik Keti Ara adalah seorang penyair yang dilahirkan di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937. Dia bersekolah di SD dan SMP Takengon, kemudian melanjutkan pendidikan di Taman Madya, Taman Siswa Medan. Pendidikannya berlanjut di Perguruan Tinggi Jurnalistik, Medan. Pada tahun 1959 ia pindah ke Jakarta dan menjadi guru SMP Sinar Kemajuan. Selanjutnya, ia bekerja di kantor Kabinet Perdana Menteri hingga tahun 1962. Setahun kemudian (1963), ia pindah ke Balai Pustaka sampai pensiun tahun 1985.

    Kegiatan menulis sudah dimulainya sejak belajar di SMP dan terus berkembang ketika ia bersekolah di Taman Madya, Medan. Di Medan pula ia menjadi Redaktur Kebudayaan Mimbar Umum yang terbit di kota itu dan berhasil menulis beberapa sajak yang dimuat di majalah Indonesia, Mimbar Indonesia, dan Pustaka Budaya di Jakarta. Tulisannya berupa sajak cerita anak-anak, gubahan sastra lama, dan laporan jurnalistik.

    Karya-karyanya yang terbit berupa kumpulan sajak di bawah judul Angin Laut Tawar (1969), Kumandang (1971), Kur Lak Lak (1982), Catatan pada Daun (1986), dan Kening Bulan (1986). Bersama dengan temannya, Abdul Karim, ia menerbitkan puisi kedua di bawah judul Amruna (1994). Selain itu, ia juga mengumpulkan sajak Gayo dalam Serangkai Saer Gayo (1980). Buku kumpulan puisi anak yang diterbitkan adalah Namaku Bunga (1980). Anggrek Berbunga (1982), Buah-Buahan di Kebun (1982), dan Senandung Burung-Burung (1982). Kumpulan karangan berupa bacaan anak, yaitu Senjata Pustaka Kita (1983), Umbi-Umbi Kami (1983), dan Biografi Saefuddin Kadir Tokoh Drama Gayo (1971), Buku Berkelana dengan Sastrawan Indonesia dari Aceh (1997) menghimpun biografi singkat dan perkenalan karya 14 pengarang Aceh dari Abdul Rauf hingga Maskirbi. Bersama Taufiq Ismail, ia juga menyusun antologi sastra Aceh dengan judul Seulawah, Antologi Sastra Aceh (1995). Karyanya yang lain berjudul Syair Tsunami dan Ekspresi Puitis Aceh (2006) dan Menghadapi Musibah (2006).

    Karangannya yang lain berupa catatan perjalanan ketika naik haji dalam buku berjudul Perjalanan Arafah (1974). Dengan karyanya yang amat banyak itu, L.K. Ara tercatat sebagai pengarang yang menulis lebih dari satu genre. Selain itu, ia juga dikenal aktif dalam seni pentas. Ketika di Balai Pustaka bersama Rusman Sutiasumarga dan M. Taslim, dia ikut mendirikan Teater Balai Pustaka tahun 1967. Dia juga dikenal sebagai penaja yang pernah membawa dan memperkenalkan Toet seorang pedendang lagu "Gayo" sebuah kesenian dari Aceh. Tempat penampilan Toet memperkenalkan lagu Gayo kepada publik, antara lain di TIM, Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Palangkaraya, dan Bandung. L.K. Ara juga tercatat sebagai ketua Asosiasi Kesenian Gayo (ASG).

    Terakhir mulai tahun 2005 L. K. Ara menjadi motor penerbitan buku-buku di Bangka Belitung (Babel) dengan Penerbit Yayasan Nusantara Jakarta (YNJ). Karya-karya yang dihasilkan, antara lain, adalah Bunga Rampai Bangka Barat (bekerja sama dengan Pemkab Bangka Barat), Antologi Puisi Lingkungan Hidup Kelekak (bekerja sama dengan Dewan Kesenian Kota Pangkalpinang), Antologi Pantun Melayu Bangka Pucuk Pauh (bekerja sama dengan Pemkab Bangka Induk), dan Bangka Belitung Bercahaya dalam Pantun dan Puisi (bekerja sama dengan PLN Babel dan Dewan Kesenian Kota Pangkalpinang).

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Abdullah Harahap
    Abdullah Harahap adalah pengarang novel yang sangat produktif pada tahun 1970-an. Ia lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan tahun 1943. Dia dikenal sebagai pengarang cerita roman dan cerita horor atau ...
  • Anjar Asmara
    Anjar Asmara adalah sastrawan serba bisa yang lahir tanggal 26 Februari 1902 di Alahan Panjang, Sawah Lunto, Sumatra Barat, dan meninggal di Bandung tanggal 20 Oktober 1961. Keserbabisaan ...
  • Asmara Hadi
    Asmara Hadi merupakan penyair tahun 1930-an yang sangat gigih semangat kebangsaannya. Dia lahir di Talo, Bengkulu, tanggal 8 September 1915. Asmara Hadi berasal dari keluarga yang terpelajar. ...
  • Pedamaran
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Pedamaran dituturkan di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, ...
  • Dayak Bara Injey
    Provinsi Kalimantan Tengah Bahasa Dayak Bara Injey dituturkan oleh masyarakat di Desa Kota Baru, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil ...
  • Abdullah Harahap
    Abdullah Harahap adalah pengarang novel yang sangat produktif pada tahun 1970-an. Ia lahir di Sipirok, Tapanuli Selatan tahun 1943. Dia dikenal sebagai pengarang cerita roman dan cerita horor atau ...
  • Anjar Asmara
    Anjar Asmara adalah sastrawan serba bisa yang lahir tanggal 26 Februari 1902 di Alahan Panjang, Sawah Lunto, Sumatra Barat, dan meninggal di Bandung tanggal 20 Oktober 1961. Keserbabisaan ...
  • Asmara Hadi
    Asmara Hadi merupakan penyair tahun 1930-an yang sangat gigih semangat kebangsaannya. Dia lahir di Talo, Bengkulu, tanggal 8 September 1915. Asmara Hadi berasal dari keluarga yang terpelajar. ...
  • Pedamaran
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Pedamaran dituturkan di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, ...
  • Dayak Bara Injey
    Provinsi Kalimantan Tengah Bahasa Dayak Bara Injey dituturkan oleh masyarakat di Desa Kota Baru, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa