• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Lakipadada

Kategori: Registrasi Sastra Lisan

 

Suku : Toraja

Genre : Cerita Rakyat

Provinsi: Provinsi Sulawesi Selatan

Kabupaten/Kota: Kabupaten.Tana Toraja

Penyebaran: Sulawesi Selatan


Lakipadada, Cerita Asal-usul Kerajaan di Jazirah Sulawesi Selatan

Lakipadada adalah sastra lisan jenis mite (kepahlawanan) dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tokoh Puang Lakipadada dipandang sebagai pencetus berdirinya kerajaan di Sangalla’. Melalui ketiga putranya hasil perkawinannya dengan putri Raja Gowa, Lakipadada meneruskan dan mendirikan kerajaan di jazirah Sulawesi Selatan. Putra sulungnya bernama Patta La Bantang diutusnya ke Toraja meneruskan kerajaan kakeknya, Tumanurung Puang Tamboro Langi’, Kerajaan Batuborong di Sangalla’ yang terakhir dipegang oleh ayahnya, Puang Sandaboro dan permaisurinya Puang Bu’tuipattung. Putra keduanya, Patta La Bunga diutus ke Tanah Luwu dan mendirikan kerajaan di Palopo; sedangkan putra bungsunya, Patta La Merang menetap di Gowa menggantikannya menjadi Raja di Gowa. Cerita mite Lakipadada terdapat setidaknya dalam tiga versi, yakni versi Gowa, versi Bantaeng, dan versi Toraja. Akan tetapi, Bone juga memiliki versi tersendiri tentang mite Lakipadada yang menyebut Lakipadada mempunyai empat putra. Putra keempatnya bernama Patta Sandro’i Bone yang menjadi raja di Bone dengan gelar Puang To Matasik Lampoe ri Bone.

(Sumber:
Cerita Lakipadada. Drs. C.L. Palimbong, M.Hum. (tanpa tahun dan data terbitan). Disusun atas dasar kerja sama Pemerintah Daerah Tana Toraja. Koleksi Perpustakaan Daerah Tana Toraja Utara di Rantepao).

 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 

Lakipadada

Kategori: Registrasi Sastra Lisan

 

Suku : Toraja

Genre : Cerita Rakyat

Provinsi: Provinsi Sulawesi Selatan

Kabupaten/Kota: Kabupaten.Tana Toraja

Penyebaran: Sulawesi Selatan


Lakipadada, Cerita Asal-usul Kerajaan di Jazirah Sulawesi Selatan

Lakipadada adalah sastra lisan jenis mite (kepahlawanan) dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tokoh Puang Lakipadada dipandang sebagai pencetus berdirinya kerajaan di Sangalla’. Melalui ketiga putranya hasil perkawinannya dengan putri Raja Gowa, Lakipadada meneruskan dan mendirikan kerajaan di jazirah Sulawesi Selatan. Putra sulungnya bernama Patta La Bantang diutusnya ke Toraja meneruskan kerajaan kakeknya, Tumanurung Puang Tamboro Langi’, Kerajaan Batuborong di Sangalla’ yang terakhir dipegang oleh ayahnya, Puang Sandaboro dan permaisurinya Puang Bu’tuipattung. Putra keduanya, Patta La Bunga diutus ke Tanah Luwu dan mendirikan kerajaan di Palopo; sedangkan putra bungsunya, Patta La Merang menetap di Gowa menggantikannya menjadi Raja di Gowa. Cerita mite Lakipadada terdapat setidaknya dalam tiga versi, yakni versi Gowa, versi Bantaeng, dan versi Toraja. Akan tetapi, Bone juga memiliki versi tersendiri tentang mite Lakipadada yang menyebut Lakipadada mempunyai empat putra. Putra keempatnya bernama Patta Sandro’i Bone yang menjadi raja di Bone dengan gelar Puang To Matasik Lampoe ri Bone.

(Sumber:
Cerita Lakipadada. Drs. C.L. Palimbong, M.Hum. (tanpa tahun dan data terbitan). Disusun atas dasar kerja sama Pemerintah Daerah Tana Toraja. Koleksi Perpustakaan Daerah Tana Toraja Utara di Rantepao).

 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa