Suku : Maluku
Genre : Puisi
Provinsi: Provinsi Maluku
Kabupaten/Kota: Kabupaten.Maluku Tengah
Kecamatan: Nusalaut, Sapania, Pulau Haruku, Amahai, Teon Nila Serua, Tehoru
Penyebaran: Pulau Nusalaut, Pulau Saparua, Pulau Haruku, Pulau Seram
Kapata atau nyanyan rakyat Maluku merupakan jenis nyanyian rakyat liris-naratif, yaitu nyanyian rakyat yang bercerita tentang suatu peristiwa (perang,
asal-usul, percintaan, persekutuan, perdamaian, lingkungan hidup, serta berbagai
aspek lainnya).Kapata dapat diucapkan sebagai puisi atau dinyanyikan dengan melodi atau nada tertentu dengan atau tanpa iringan alat musik. Kapata juga biasanya dinyanyikan dan diselingi dengan tarian yang menyimbolkan keutuhan persekutuan masyarakatnya.
Keberadaan Kapata saat ini mulai terancam punah. Hal itu dikarenakan penguasaan bahasa yang tidak diturunkan ke generasi selanjutnya. Bahasa yang diucapkan dalam Kapata adalah Bahasa Tana. Hanya kalangan tertentu ataupun golongan orangtua berusia lebih dari 60 tahun yang menguasainya.
Kapata dilantunkan dalam upacara adat, pelantikan raja, penyambutan tamu, bahkan pada acara kumpul keluarga yang dinyanyikan oleh orangtua sebagai nasihat kepada anak-anaknya.
Tim Peneliti : Falentino Eryk Latupapua, dkk.