Watu
Samboka-mboka adalah salah satu cerita lisan rakyat yang hidup di tengah-tengah
masyarakat Kaledupa, bisanya dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya
menjelang tidur.
Teknik
penuturannya berupa nyanyian dengan lagu tertentu. Cerita ini digunakan untuk
mengajarkan bahwa penyesalan itu selalu datang terlambat. Pesan lainnya berupa
falsafah “gau satoto” yang menekankan pentingnya prinsip keteguhan pendirian,
sikap dan satunya kata dengan perbuatan. Falsafah itu diajarkan dalam lima
prinsip nilai, yaiu tara (ketangguhan), turu (kesabaran), toro (komitmen), taha
(keberanian), dan toto (kejujuran).
Watu
Samboka-mboka adalah salah satu cerita lisan rakyat yang hidup di tengah-tengah
masyarakat Kaledupa, bisanya dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya
menjelang tidur.
Teknik
penuturannya berupa nyanyian dengan lagu tertentu. Cerita ini digunakan untuk
mengajarkan bahwa penyesalan itu selalu datang terlambat. Pesan lainnya berupa
falsafah “gau satoto” yang menekankan pentingnya prinsip keteguhan pendirian,
sikap dan satunya kata dengan perbuatan. Falsafah itu diajarkan dalam lima
prinsip nilai, yaiu tara (ketangguhan), turu (kesabaran), toro (komitmen), taha
(keberanian), dan toto (kejujuran).