• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Untu Wa Ode

Kategori: Registrasi Sastra Lisan

 

Suku : Wakatobi

Genre : Cerita Rakyat

Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara

Kabupaten/Kota: Kabupaten.Wakatobi

Kecamatan: Tomia

Desa: Waha

Penyebaran: Wakatobi


Cerita rakyat Untu Wa Ode di Desa Waha, mengisahkan tentang seorang yang kembar dengan gurita. Gurita itu kemudian di lepas di laut. Maka jadilah legenda Untu Wa Ode. Suatu saat Bapak dari anak itu pergi memancing, tiba-tiba kailnya terkait di batu. Maka ia pun berkeputusan untuk menyelam guna melepaskan mata kailnya. Namun tiba-tiba ia seperti masuk di dalam rumah yang bagus. Di situlah ia disambut oleh seorang perempuan cantik yang mengaku sebagai anak kandungnya. Anaknya tersebut bernama Wa Ode.

Di dalam laut itu, sang ayah seperti hidup di darat, mereka makan dan minum, setelah itu ayah mereka pun minta permisi untuk kembali ke darat.

“Ayah sudah mau pulang, nanti menyusahkan orang kampung dan saudara-saudaramu di kampung”, kata ayah pada anak dan keluarganya di dalam laut itu.

“Tidak ayah, tinggal saja di sini”, minta Wa Ode.

“Tidak, saya harus pulang, kasian kakak-kakakmu yang masih kecil-kecil”, jelas ayahnya.

Maka Wa Ode tinggal pasrah mengingat kakak-kakaknya di desa Waha. Maka keluarlah ayah Wa Ode dengan membawa ikan yang banyak. Tetapi tiba-tiba Wa Ode berkata pada ayahnya, “Ayah, tolong beritahu keluarga di Waha agar jangan pernah membuat kerusakkan di kampung kami ini, banyak anak-anak yang bermain. Ayah lihat sendiri indahnya perkampungan ini. Kalau saudara-saudara saya dari Waha merusak kampung kami, karang ini, maka kami akan hukum mereka.

Ketika ayahnya berhenti, Wa Ode mengingatkan lagi ayahnya agar jangan merusak perkampungan mereka.

“Ayah, sekali lagi beritahu saudara-saudaraku agar jangan merusak kampung kami!”

Maka tiba di rumah, menangislah semua orang kampung, karena ayah Wa Ode sudah tiga hari tiga malam tidak pulang dari laut, namun ketika ia pulang di antar gurita sampai pinggir pantai, dan setelah tiba berceritalah ayah Wa Ode tentang pesan Wa Ode agar tidak merusak karang dan laut di sekitar Untu Wa Ode.

Demikianlah pesan Wa Ode penjaga karang Untu Wa Ode kepada kita.

Inga, inga jangan rusak karang!

Inga-inga mari kita cintai karang kita, karang Wakatobi seperti pesan Wa Ode dari desa Waha Untu Wa Ode.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Celebes Award
    Celebes Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang dikoordinasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel kepada seniman-seniman Sulsel yang ...
  • Dewan Kesenian Lampung
    Dewan Kesenian Lampung merupakan lembaga yang menjadi penghubung antara Pemerintah Daerah Lampung dengan seniman Lampung. Pembentukan lembaga ini merupakan tindak lanjut instruksi Menteri Dalam ...
  • Cerita Wayang
    Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat ...
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Untu Wa Ode

    Kategori: Registrasi Sastra Lisan

     

    Suku : Wakatobi

    Genre : Cerita Rakyat

    Provinsi: Provinsi Sulawesi Tenggara

    Kabupaten/Kota: Kabupaten.Wakatobi

    Kecamatan: Tomia

    Desa: Waha

    Penyebaran: Wakatobi


    Cerita rakyat Untu Wa Ode di Desa Waha, mengisahkan tentang seorang yang kembar dengan gurita. Gurita itu kemudian di lepas di laut. Maka jadilah legenda Untu Wa Ode. Suatu saat Bapak dari anak itu pergi memancing, tiba-tiba kailnya terkait di batu. Maka ia pun berkeputusan untuk menyelam guna melepaskan mata kailnya. Namun tiba-tiba ia seperti masuk di dalam rumah yang bagus. Di situlah ia disambut oleh seorang perempuan cantik yang mengaku sebagai anak kandungnya. Anaknya tersebut bernama Wa Ode.

    Di dalam laut itu, sang ayah seperti hidup di darat, mereka makan dan minum, setelah itu ayah mereka pun minta permisi untuk kembali ke darat.

    “Ayah sudah mau pulang, nanti menyusahkan orang kampung dan saudara-saudaramu di kampung”, kata ayah pada anak dan keluarganya di dalam laut itu.

    “Tidak ayah, tinggal saja di sini”, minta Wa Ode.

    “Tidak, saya harus pulang, kasian kakak-kakakmu yang masih kecil-kecil”, jelas ayahnya.

    Maka Wa Ode tinggal pasrah mengingat kakak-kakaknya di desa Waha. Maka keluarlah ayah Wa Ode dengan membawa ikan yang banyak. Tetapi tiba-tiba Wa Ode berkata pada ayahnya, “Ayah, tolong beritahu keluarga di Waha agar jangan pernah membuat kerusakkan di kampung kami ini, banyak anak-anak yang bermain. Ayah lihat sendiri indahnya perkampungan ini. Kalau saudara-saudara saya dari Waha merusak kampung kami, karang ini, maka kami akan hukum mereka.

    Ketika ayahnya berhenti, Wa Ode mengingatkan lagi ayahnya agar jangan merusak perkampungan mereka.

    “Ayah, sekali lagi beritahu saudara-saudaraku agar jangan merusak kampung kami!”

    Maka tiba di rumah, menangislah semua orang kampung, karena ayah Wa Ode sudah tiga hari tiga malam tidak pulang dari laut, namun ketika ia pulang di antar gurita sampai pinggir pantai, dan setelah tiba berceritalah ayah Wa Ode tentang pesan Wa Ode agar tidak merusak karang dan laut di sekitar Untu Wa Ode.

    Demikianlah pesan Wa Ode penjaga karang Untu Wa Ode kepada kita.

    Inga, inga jangan rusak karang!

    Inga-inga mari kita cintai karang kita, karang Wakatobi seperti pesan Wa Ode dari desa Waha Untu Wa Ode.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Celebes Award
    Celebes Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang dikoordinasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel kepada seniman-seniman Sulsel yang ...
  • Dewan Kesenian Lampung
    Dewan Kesenian Lampung merupakan lembaga yang menjadi penghubung antara Pemerintah Daerah Lampung dengan seniman Lampung. Pembentukan lembaga ini merupakan tindak lanjut instruksi Menteri Dalam ...
  • Cerita Wayang
    Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat ...
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Celebes Award
    Celebes Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang dikoordinasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel kepada seniman-seniman Sulsel yang ...
  • Dewan Kesenian Lampung
    Dewan Kesenian Lampung merupakan lembaga yang menjadi penghubung antara Pemerintah Daerah Lampung dengan seniman Lampung. Pembentukan lembaga ini merupakan tindak lanjut instruksi Menteri Dalam ...
  • Cerita Wayang
    Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat ...
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa