• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Uning-uningan

Kategori: Registrasi Sastra Lisan

 

Suku : Toba Samosir

Genre : Pertunjukan

Provinsi: Provinsi Sumatera Utara

Kabupaten/Kota: Kabupaten.Toba Samosir

Penyebaran: Toba Samosir


Uning-uningan merupakan kesenian tradisional Batak Toba yang tersisa. Selain digunakan sebagai sarana pendekatan kepada pujaan hati, konon juga bermanfaat sebagai alat komunikasi antara manusia dengan Sang Pencipta (Mula Jadi na Bolon). Kesenian ini terdiri dari unsur musik (musik instrumental) di mana alat musiknya merupakan alat musik tertua dan asli dari masyarakat Batak Toba.

M Hutasoit dalam bukunya, Ende Batak dohot Uning-uningan mengatakan, perkataan uning-uningan berasal dari dua kata un dan ing. Un berarti suara yang rendah (bongor) dan ing berarti suara yang tinggi (sihil). Dengan demikian, pengertian uning-uningan berarti, suara bongor dan sihil yang bersahut-sahutan.

Ada beberapa jenis alat musik yang dipakai dalam uning-uningan, antara lain jenis aerophone (alat musik yang ditiup) terdiri dari sarune na met-met, sulim, sordam, tulila, tataloat, salung dan along-along. Jenis chordophone (alat musik yang dipetik) terdiri dari hasapi, tanggetong atau mengmong dan sidideng. Jenis idiophone (alat musik yang dipukul) terdiri dari garantung, saga-saga, jenggong dan hesek. Kemudian jenis membranophone (alat musik yang terbuat dari kulit binatang) terdiri dari gardap.

Biasanya, dalam pertunjukan musik tradisional Batak Toba, tidak semua alat musik ini digabung dalam satu ensambel, tetapi dipilih beberapa jenis saja (biasanya tiga sampai enam jenis alat musik dalam satu ensambel). Misalnya, sebuah sarune na met-met, seperangkat garantung, dua buah hasapi (hasapi ende dan hasapi doal), sebuah sulim dan sebuah hesek. Yang penting dalam uning-uningan harus ada paling sedikit satu jenis alat musik yang berfungsi sebagai pembawa melodi dari repertoar yang dimainkan.

Selain berfungsi sebagai alat untuk memanggil roh, fungsi lain dari Uning-uningan adalah sebagai alat komunikasi antara manusia dengan Sang Pencipta (Mula Jadi na Bolon). Dalam hal pemanggilan roh, beberapa persyaratan harus dipenuhi yang diminta oleh Datu (dukun) sebelum upacara dimulai, seperti menyediakan sesajen, membatasi orang yang hadir dan lain sebagainya. Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, Uning-uningan pun dimainkan. Si dukun kemudian menari mengikuti irama musik dan biasanya kemasukan roh orang yang sudah mati (trance) yang sengaja diundang.

Fungsi lainnya, uning-uningan digunakan sebagai pelengkap pembacaan doa bagi kesembuhan orang sakit. Malah, dimanfaatkan sebagai pengantar doa permohonan untuk mendapatkan keturunan. Saat upacara berlangsung, biasanya dilengkapi beberapa umpasa (umpama) yang dibacakan penatua kampung. Isiumpasa tersebut disesuaikan dengan keadaan orang yang akan didoakan. Contohnya, Bintang na rumiris, ombun na sumorop; Anak pe antong riris, boru pe antong torop (Bintang yang bertabur, embun yang berserakan; Anak laki-laki pun banyak, anak perempuan pun banyak). Hadirin spontan menyahuti umpama tersebut dengan seruan,”Ima tutu” (semoga benarlah adanya).

Untuk fungsi secara pribadi, beberapa perangkat uning-uningan bisa dimainkan sendiri-sendiri. Seorang ibu hamil, bisa memainkan garantung agar kelak anaknya lahir dalam keadaan sehat. Seorang kakek juga sering memainkan hasapi begitu mendengar kabar kelahiran cucunya. Sedangkan sordam dimainkan para orangtua yang sedang bersedih hati pada malam ketika suasana sudah benar-benar sepi. Kini, uning-uningan sudah semakin jarang dimainkan. Agaknya, generasi muda sekarang takut dicap kolot bila memainkannya. Mereka lebih memilih untuk memainkan atau mendengarkan musik yang lagi tren.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Uning-Uningan
    Suku : Batak Toba Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Toba Samosir Penyebaran: Toba Samosir Uning-uningan merupakan kesenian tradisional Batak Toba yang ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Uning-uningan

    Kategori: Registrasi Sastra Lisan

     

    Suku : Toba Samosir

    Genre : Pertunjukan

    Provinsi: Provinsi Sumatera Utara

    Kabupaten/Kota: Kabupaten.Toba Samosir

    Penyebaran: Toba Samosir


    Uning-uningan merupakan kesenian tradisional Batak Toba yang tersisa. Selain digunakan sebagai sarana pendekatan kepada pujaan hati, konon juga bermanfaat sebagai alat komunikasi antara manusia dengan Sang Pencipta (Mula Jadi na Bolon). Kesenian ini terdiri dari unsur musik (musik instrumental) di mana alat musiknya merupakan alat musik tertua dan asli dari masyarakat Batak Toba.

    M Hutasoit dalam bukunya, Ende Batak dohot Uning-uningan mengatakan, perkataan uning-uningan berasal dari dua kata un dan ing. Un berarti suara yang rendah (bongor) dan ing berarti suara yang tinggi (sihil). Dengan demikian, pengertian uning-uningan berarti, suara bongor dan sihil yang bersahut-sahutan.

    Ada beberapa jenis alat musik yang dipakai dalam uning-uningan, antara lain jenis aerophone (alat musik yang ditiup) terdiri dari sarune na met-met, sulim, sordam, tulila, tataloat, salung dan along-along. Jenis chordophone (alat musik yang dipetik) terdiri dari hasapi, tanggetong atau mengmong dan sidideng. Jenis idiophone (alat musik yang dipukul) terdiri dari garantung, saga-saga, jenggong dan hesek. Kemudian jenis membranophone (alat musik yang terbuat dari kulit binatang) terdiri dari gardap.

    Biasanya, dalam pertunjukan musik tradisional Batak Toba, tidak semua alat musik ini digabung dalam satu ensambel, tetapi dipilih beberapa jenis saja (biasanya tiga sampai enam jenis alat musik dalam satu ensambel). Misalnya, sebuah sarune na met-met, seperangkat garantung, dua buah hasapi (hasapi ende dan hasapi doal), sebuah sulim dan sebuah hesek. Yang penting dalam uning-uningan harus ada paling sedikit satu jenis alat musik yang berfungsi sebagai pembawa melodi dari repertoar yang dimainkan.

    Selain berfungsi sebagai alat untuk memanggil roh, fungsi lain dari Uning-uningan adalah sebagai alat komunikasi antara manusia dengan Sang Pencipta (Mula Jadi na Bolon). Dalam hal pemanggilan roh, beberapa persyaratan harus dipenuhi yang diminta oleh Datu (dukun) sebelum upacara dimulai, seperti menyediakan sesajen, membatasi orang yang hadir dan lain sebagainya. Setelah seluruh persyaratan terpenuhi, Uning-uningan pun dimainkan. Si dukun kemudian menari mengikuti irama musik dan biasanya kemasukan roh orang yang sudah mati (trance) yang sengaja diundang.

    Fungsi lainnya, uning-uningan digunakan sebagai pelengkap pembacaan doa bagi kesembuhan orang sakit. Malah, dimanfaatkan sebagai pengantar doa permohonan untuk mendapatkan keturunan. Saat upacara berlangsung, biasanya dilengkapi beberapa umpasa (umpama) yang dibacakan penatua kampung. Isiumpasa tersebut disesuaikan dengan keadaan orang yang akan didoakan. Contohnya, Bintang na rumiris, ombun na sumorop; Anak pe antong riris, boru pe antong torop (Bintang yang bertabur, embun yang berserakan; Anak laki-laki pun banyak, anak perempuan pun banyak). Hadirin spontan menyahuti umpama tersebut dengan seruan,”Ima tutu” (semoga benarlah adanya).

    Untuk fungsi secara pribadi, beberapa perangkat uning-uningan bisa dimainkan sendiri-sendiri. Seorang ibu hamil, bisa memainkan garantung agar kelak anaknya lahir dalam keadaan sehat. Seorang kakek juga sering memainkan hasapi begitu mendengar kabar kelahiran cucunya. Sedangkan sordam dimainkan para orangtua yang sedang bersedih hati pada malam ketika suasana sudah benar-benar sepi. Kini, uning-uningan sudah semakin jarang dimainkan. Agaknya, generasi muda sekarang takut dicap kolot bila memainkannya. Mereka lebih memilih untuk memainkan atau mendengarkan musik yang lagi tren.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Uning-Uningan
    Suku : Batak Toba Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Toba Samosir Penyebaran: Toba Samosir Uning-uningan merupakan kesenian tradisional Batak Toba yang ...
  • Uning-Uningan
    Suku : Batak Toba Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Toba Samosir Penyebaran: Toba Samosir Uning-uningan merupakan kesenian tradisional Batak Toba yang ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa