Adil semula merupakan harian kemudian menjadi mingguan berita yang memuat karya sastra, seperti cerita pendek, sajak, dan cerita bersambung. Mingguan Adil diterbitkan pertama kali pada 1 Oktober 1932, dikelola oleh PT Adil, dan beralamat di Kartodipuran, Nomor 102, Solo, Jawa Tengah.
Penerbitan mingguan ini merupakan amanat muktamar Muhammadiyah di Makassar yang memberikan tugas kepada Muhammadiyah Cabang Solo. Mulyadi Djoyomartono, sebagai konsul Muhammadiyah Solo dalam Muktamar Muhammadiyah di Makasar ditunjuk sebagai direktur. Syamsudin Suta Makmur menjadi pemimpin redaksi, redaktur Suyitno serta Surono Wirahardjono sebagai korektor. Prof. Dr. Hamka adalah salah seorang pelindung majalah ini kemudian dilanjutkan oleh KHR. Djarnawi Hadikusumo. Majalah ini mempunyai moto "Pengemban Amanat Allah-Umat".
Motivasi kelahirannya adalah mengemban dan menjalankan ajaran Allah. Para pengelolanya pertama kali, selain Prof. Dr. Hamka, tercatat H. Surono Wirohardjono yang awalnya korektor kemudian menjadi pemimpin umum, Sumanto, B.A. sebagai wakil pemimpin umum, Mardjono, sebagai sekretaris redaksi, dan Ichwan Dardiri sebagai pemimpin redaksi. Beberapa staf redaksi yang tercatat pada waktu itu adalah S.W. Wijaya, Sardjono, dan M. Dalyono.
Mingguan Adil berukuran 27,5 x 19,5 cm dan mempergunakan kertas koran. Dengan tampilan sampul yang terbuat dari kertas tebal dan berkilat, majalah ini dapat dipasarkan secara nasional hingga mencapai Jakarta, Padang, dan Medan. Berdasarkan surat pembaca yang datang dari berbagai kota, antara lain, dari Brebes, Klaten, Purworejo, Waleri, Cepu, Ngawi, Bojonegoro, Solo, Aceh, Ngawi, Purbalingga, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Wonogiri, dan Babat dapat dipastikan bahwa majalah Adil sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Mingguan ini memuat beberapa rubrik penting, yaitu sastra, agama, politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sejarah, cerita bergambar, olahraga, dan iklan. Rubrik sastra mendapat tempat yang baik. Hal itu terbukti dari banyaknya karya sastra yang dimuat di dalam majalah ini. Selain puisi, cerita pendek, dan cerita bersambung, juga dimuat kritik sastra. Rubrik sastra yang memuat karya sastra dengan sangat pesat terlihat pada tahun 1970-an, terutama pada tahun 1975, yang merupakan tahun ke-43 kelahiran majalah Adil. Pada tahun 1975 tercatat ada 6 buah cerita pendek, 8 buah sajak, dan 1 buah kritik dan esai. Nama-nama sastrawan muncul dalam majalah ini, seperti S. Harjo, M. Wiraguno, Wahyu Sumarto, Soempoennowati, Zaini Ali, Imam Sidikin, Thamzir, Rika Yst., M. Akbar, Kingking Subyarsih, Harum Ar., Mohia Sri Martha Vienata, Bagyo Sucahyo, A. Mahmud, Bambang Sutrisno, Joko Susilo, Farindi N. Abdulghofar, Noer Hamidy Th., dan Toto Yulliandy.
Mingguan Adil terbit secara berkala dua minggu sekali (dwimingguan) setiap tanggal 1 dan tanggal 15, dengan pembaca sasarannya khalayak umum, terutama kelas menengah dan atas. Cara menjaring artikel yang akan dimuat adalah dengan menyebutkan bahwa redaksi majalah Adil bersedia menerima sumbangan naskah, artikel, foto-foto, dll. yang bermutu. Selain itu, juga disebutkan bahwa dan redaksi berhak mengubah naskah-naskah tersebut bila perlu. Naskah-naskah yang tidak dimuat akan dikembalikan bila disertai perangko secukupnya. Harga majalah per eksemplar adalah Rp500,- dan langganan Rp1.000,- sebulan.
Jenis karya sastra yang berbentuk cerpen banyak dimuat dalam majalah ini, antara lain (1) "Dosa kepada Orang Tua Siksanya di Atas Dunia" karya Dibdjo, No. 12, Th. 44, Oktober 1976; (2) "Jalan Keluar" karya Mansur Samin, No. 14, Th. 48, 1 Juni 1980; (3) "Moral di Atas Materila" karya Is dan Adi, No. 2, Th. 46, 1 Mei 1979; (4) "Es-Es-Manis Manis" karya Probo Wahyono, No. 13, Th. 48, Mei 1980; (5) "Hukum Karma" karya Yossie Sinatra, No. 15, Th. 48, Juli 1980; (6) "Jasa Pengemis Tua" karya Ry Fernandez, No. 15, Th. 48 Juli 1980; (7) "Cermin Baru" karya Misnarni, No. 16, Th. 48, Juli 1980; (8) "Tangis Idul Fitri" karya Probo Wahyono, No. 17, Th. 48, Agustus 1980; (9) "Karena Sandal Tertukar" karya Rasyid Akabar, No. 2, Th. 50, Oktober 1981; (10) "Ulang Tahun Seorang Papa" karya Hadziq S., No. 12, Th. 50, Maret 1982; (11) "Serumpun Bunga untuk Mama" karya Susilowati, No. 2, Th. 53, Januari 1985; (12) "Kasih di Atas Bukit" karya Rasyid Akbar, No. 4, Th. 53, Februari 1985; (13) "Aku Harus Bersyukur" karya Piek Ha Es, No. 13/14, Th. 53, Juli 1985. Sementara itu, puisi-puisi yang dimuat dalam majalah ini, antara lain adalah (1) "Taqwa" karya Ssiwadi, No. 2, Th. 46, 1 Mei 1979; (2) "Israq Mikraj" karya Toto Yulliady, No. 6, Th. 47, Juni 1979; (3) "Pahlawan" karya M. Akbar, No. 1, Th. 45, November 1976; (4) "Pahlawan" karya Toto Yulliady, No. 2, Th. 48, Oktober 1979; (5) "Kehadiran" karya Adinda, No. 4, Th. 46, Desember 1977; (6) "Puisi untuk Tuhan" karya Sutasari, No. 16, Th. 48, Juli 1980; (7) "Sendu Ibu" karya Wellen So, No. 17, Th. 48, Agustus 1980; (8) "Jeritan Penderitaan" karya Lela Mazidah, No. 2, Th. 53, Januari 1985; (9) "Bila Jiwa Hampa" karya Piek Ha Es, No. 13/14, Th. 53, Juli 1985.
Jenis rubrik esai sastra juga dimuat dalam majalah ini, antara lain (1) "Ayip Rosidi Cari Muatan" karya Yulliady, No. 9, Th. 45, Juni 1977; (2) "Lakon "Salome" di Gedung Stuttart Opera" karya M. Akbar, No. 9, Th. 45, Juni 1977; (3) "Puisi-Puisi Mengiring Kepergian Pak Hatta" karya T.Dj., No. 14, Th. 48, Juni 1980; (4) "Amir Hamzah yang Tak Melupakan Tuhan" karya Toto Yulliady M.Z., No. 13, Th. 48, Mei 1980.