• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Antologi Naskah Drama Teater O USU

Kategori: Penelitian Sastra

 

Peneliti : Agus Mulia

Tanggal Penelitian : 01-03-2008

Abstraksi :

Tidak dapat dipungkiri penerbitan atau penulisan naskah drama di Indonesia tidak sebanding dengan penulisan sastra bentuk novel, puisi, cerpen, dan esai. Gejala ini disebabkan karena tradisi drama tradisional Indonesia sendiri memang tidak mengenal naskah, sehingga masyarakat hanya mengenal drama sebagai pertunjukan saja dan bukan sebagai sastra juga. Minat masyarakat yang terlalu kecil untuk mau membaca drama sebagai sastra ini dengan sendirinya para penerbit berpikir panjang untuk berani menerbitkan buku drama. Absennya peranan surat kabar dalam menyiarkan sastra drama (tetapi giat dalam bentuk sastra puisi, cerpen, dan novel) menunjukan bahwa minat masyarakat untuk membaca naskah drama sebagai sastra memang sangat kurang. Sastra drama seolah-olah hanya penting bagi sutradara dan para pemain saja. Demikian juga di Sumatera Utara (Medan), kondisinya lebih lamban dan memprihatinkan – tidak sebanding dengan pesatnya pertumbuhan kelompok-kelompok drama. Menurut data, penulisan naskah drama di Medan telah berkembang seiring berkembangnya kelompok-kelompok teater sekitar tahun 1920-an. Menyedihkan, dari sekian banyaknya naskah drama yang pernah dihasilkan pengarang-pengarang Medan sampai tahun 2013, hanya beberapa naskah yang terdokumentasi (diterbitkan) dengan baik, termasuk naskah-naskah yang telah berulang kali dipentaskan. Akibatnya, naskah-naskah itu pun tidak terpublikasi, tidak dikenal, kemudian berangsur-angsur rusak dan hilang..

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Tari Saloso
    Pertunjukan Tari Isosolo oleh beberapa penduduk di sekitar Danau Sentani dalam rangka menyemarakkan Festival Danau Sentani
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • A. Damhoeri
    A. Damhoeri yang dikenal sebagai pengarang novel Mentjari Djodoh (1935) dan Depok Anak Pagai (1935) dilahirkan di Desa Batu Payung, Kecamatan Perwakilan Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, ...
  • A. Mustofa Bisri
    A. Mustofa Bisri atau seringkali dipanggil Gus Mus lahir di Rembang, 10 Agustus 1944, dan sampai saat ini memimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Istrinya ...
  • Abdoel Moeis
    Abdoel Moeis adalah seorang pengarang bergelar Soetan Penghoeloe. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 3 Juli 1886 dan meninggal dunia di Bandung, 17 Juni 1959. Ayahnya berasal dari ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Antologi Naskah Drama Teater O USU

    Kategori: Penelitian Sastra

     

    Peneliti : Agus Mulia

    Tanggal Penelitian : 01-03-2008

    Abstraksi :

    Tidak dapat dipungkiri penerbitan atau penulisan naskah drama di Indonesia tidak sebanding dengan penulisan sastra bentuk novel, puisi, cerpen, dan esai. Gejala ini disebabkan karena tradisi drama tradisional Indonesia sendiri memang tidak mengenal naskah, sehingga masyarakat hanya mengenal drama sebagai pertunjukan saja dan bukan sebagai sastra juga. Minat masyarakat yang terlalu kecil untuk mau membaca drama sebagai sastra ini dengan sendirinya para penerbit berpikir panjang untuk berani menerbitkan buku drama. Absennya peranan surat kabar dalam menyiarkan sastra drama (tetapi giat dalam bentuk sastra puisi, cerpen, dan novel) menunjukan bahwa minat masyarakat untuk membaca naskah drama sebagai sastra memang sangat kurang. Sastra drama seolah-olah hanya penting bagi sutradara dan para pemain saja. Demikian juga di Sumatera Utara (Medan), kondisinya lebih lamban dan memprihatinkan – tidak sebanding dengan pesatnya pertumbuhan kelompok-kelompok drama. Menurut data, penulisan naskah drama di Medan telah berkembang seiring berkembangnya kelompok-kelompok teater sekitar tahun 1920-an. Menyedihkan, dari sekian banyaknya naskah drama yang pernah dihasilkan pengarang-pengarang Medan sampai tahun 2013, hanya beberapa naskah yang terdokumentasi (diterbitkan) dengan baik, termasuk naskah-naskah yang telah berulang kali dipentaskan. Akibatnya, naskah-naskah itu pun tidak terpublikasi, tidak dikenal, kemudian berangsur-angsur rusak dan hilang..

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Tari Saloso
    Pertunjukan Tari Isosolo oleh beberapa penduduk di sekitar Danau Sentani dalam rangka menyemarakkan Festival Danau Sentani
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • A. Damhoeri
    A. Damhoeri yang dikenal sebagai pengarang novel Mentjari Djodoh (1935) dan Depok Anak Pagai (1935) dilahirkan di Desa Batu Payung, Kecamatan Perwakilan Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, ...
  • A. Mustofa Bisri
    A. Mustofa Bisri atau seringkali dipanggil Gus Mus lahir di Rembang, 10 Agustus 1944, dan sampai saat ini memimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Istrinya ...
  • Abdoel Moeis
    Abdoel Moeis adalah seorang pengarang bergelar Soetan Penghoeloe. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 3 Juli 1886 dan meninggal dunia di Bandung, 17 Juni 1959. Ayahnya berasal dari ...
  • Tari Saloso
    Pertunjukan Tari Isosolo oleh beberapa penduduk di sekitar Danau Sentani dalam rangka menyemarakkan Festival Danau Sentani
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • A. Damhoeri
    A. Damhoeri yang dikenal sebagai pengarang novel Mentjari Djodoh (1935) dan Depok Anak Pagai (1935) dilahirkan di Desa Batu Payung, Kecamatan Perwakilan Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, ...
  • A. Mustofa Bisri
    A. Mustofa Bisri atau seringkali dipanggil Gus Mus lahir di Rembang, 10 Agustus 1944, dan sampai saat ini memimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Istrinya ...
  • Abdoel Moeis
    Abdoel Moeis adalah seorang pengarang bergelar Soetan Penghoeloe. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 3 Juli 1886 dan meninggal dunia di Bandung, 17 Juni 1959. Ayahnya berasal dari ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa