Peneliti : Fatmahwati Adnan, Elvina Syahrir, Khairul Azmi, Marnetti, Yalta Jalinus
Tanggal Penelitian : 09-02-2018
Tahun Terbit : 2018
Abstrak :
ABSTRAK
Fatmahwati Adnan, Elvina Syahrir, Khairul Azmi, Marnetti, Yalta Jalinus
Balai Bahasa Riau
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jalan Binakrida, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, 28293
balai_bahasa_provinsi_riau@yahoo.com
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kompetensi kebahasaan siswa ditinjau dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap bahasa siswa SMA di Kabupaten Siak, (2) Hasil ujian Nasional Bahasa Indonesia siswa SMA di Kabupaten Siak, dan keterkaitan kompetensi kebahasaan dengan hasil Ujian Nasional Bahasa Indonesia siswa SMA di Kabupaten Siak.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang memuat pertanyaan dan pernyataan untuk menjaring data kompetensi siswa. Data berupa skor hasil UN siswa dikumpulkan melalui studi dokumen yang dilakukan di sekolah masing-masing.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dirumuskan beberapan simpulan, yaitu: (1) kompetensi pengetahuan kebahasaan siswa MAN 1 Siak, SMAN 1 Siak, SMAN 2 Siak, dan SMAN 1 Mempura adalah 56, 49, 49, dan 39; sedangkan nilai UN yang berhasil diraih 62,9; 59,7;71;dan 60,2. Artinya, nilai UN lebih tinggi dibandingkan kompetensi pengetahuan kebahasaan siswa. Situasi ini menimbulkan beberapa anggapan, yaitu: (a) pengetahuan kebahasaan siswa tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil UN; (b) isntrumen yang diujikan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan soal-soal UN; (c) keseriusan siswa dalam mengerjakan soal-soal UN lebih tinggi dibandingkan ketika mengerjakan soal-soal instrumen penelitian;(2) kompentensi keterampilan berbahasa siswa MAN 1 Siak, SMAN 1 Siak, SMAN 2 Siak, dan SMAN 1 Mempura adalah 56, 63,60,65; sedangkan nilai UN yang berhasil diraih 62,9; 59,7; 71; dan 60.2. Hasil UN lebih tinggi dibandingkan ketarampilan berbahasa di MAN 1 Siak dan SMAN 2 Siak, sedangkan di SMAN 1 Siak dan SMAN 1 Mempura, kompetensi keterampilan berbahasa siswa lebih tinggi dibandingkan hasil UN. Perbedaan ini berkemungkinan disebabkan oleh gaya belajar, kondisi sekolah, fasilitas sekolah, metode dan strategi pengajaran, dan aspeklainnya yang diperkirakan memengaruhi hasil belajar; dan (3) kompetensi sikap bahasa siswa MAN 1 Siak, SMAN 1 Siak, SMAN 2 Siak, dan SMAN 1 Mempura adalah 85,81, 80, dan 82; sedangkan nilai UN yang berhasil diraih 62,9; 59,7; 71; dan 60,2. Artinya, nilai UN lebih rendah dibandingkan kompetensi sikap bahasa siswa. Situasi ini menimbulkan beberapa anggapan, yaitu sikap bahasa siswa tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil UN; instrumen yang diujikan memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan soal-soal UN; dan siswa mengalami tekanan dalam mengerjakan soal-soal UN.