• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Keterbacaan Wacana pada Buku Teks Bina dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas IV

Kategori: Penelitian Sastra

 

Peneliti : Dra. Sri Suryana Dinar, M.Hum.

Tanggal Penelitian :

Dipublikasikan : TERBIT

Tahun Terbit : 2008

Abstrak :

Salah satu faktor yang menyebabkan keengganan membaca adalah faktor keterbacaan wacana. Apabila sebuah wacana memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi maka wacana tersebut mudah dipahami oleh pembacanya. Sebaliknya, semakin rendah tinngkat keterbacaan sebuah wacana berpengaruh terhadap minat baca pembacanya. Dalam upaya mempertahankan dan membangkitkan minat baca murid, faktor keterbacaan wacana hendaknya menjadi perhatian guru di sekolah dalam menyajikan materi ajar membaca. Aspek yang diteliti adalah keterbacaan wacana dengan menggunakan prosedur cloze. Enam wacana yang ada dalam buku teks Bina bahasa dan sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas IV, diteskan kepada 38 murid kelas IV SD negeri 15 Baruga. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hitung (X) yang diperoleh responder pada keenam wacana yang dirumpangkan adalah 29,2 (59%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keenam wacana tersebut tergolong wacana sedang karena pembacanya berada pada kategori tingkat baca instruksional, yaitu antara 41%-60%.

Kata-kata kunci: Keterbacaan, wacana, prosedur cloze, isian rumpang, independen (mandiri), instruksional, frustasi (gagal), bina bahasa dan sastra Indonesia.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Buku Harian
    Buku Harian merupakan buku kumpulan sajak yang keempat karya Subagio Sastrowardojo setelah Simphoni (1957), Daerah Perbatasan (1970), dan Keroncong Motinggo (1975). Buku Harian diterbitkan pertama ...
  • Rivai Apin
    Rivai Apin terkenal sebagai penyair angkatan '45 yang lahir di Padangpanjang, 30 Agustus 1927 dan meninggal di Jakarta, April 1995 dalam keadaan masih membujang. Orang tuanya bernama Moh. Apin dan ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Keterbacaan Wacana pada Buku Teks Bina dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas IV

    Kategori: Penelitian Sastra

     

    Peneliti : Dra. Sri Suryana Dinar, M.Hum.

    Tanggal Penelitian :

    Dipublikasikan : TERBIT

    Tahun Terbit : 2008

    Abstrak :

    Salah satu faktor yang menyebabkan keengganan membaca adalah faktor keterbacaan wacana. Apabila sebuah wacana memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi maka wacana tersebut mudah dipahami oleh pembacanya. Sebaliknya, semakin rendah tinngkat keterbacaan sebuah wacana berpengaruh terhadap minat baca pembacanya. Dalam upaya mempertahankan dan membangkitkan minat baca murid, faktor keterbacaan wacana hendaknya menjadi perhatian guru di sekolah dalam menyajikan materi ajar membaca. Aspek yang diteliti adalah keterbacaan wacana dengan menggunakan prosedur cloze. Enam wacana yang ada dalam buku teks Bina bahasa dan sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas IV, diteskan kepada 38 murid kelas IV SD negeri 15 Baruga. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hitung (X) yang diperoleh responder pada keenam wacana yang dirumpangkan adalah 29,2 (59%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keenam wacana tersebut tergolong wacana sedang karena pembacanya berada pada kategori tingkat baca instruksional, yaitu antara 41%-60%.

    Kata-kata kunci: Keterbacaan, wacana, prosedur cloze, isian rumpang, independen (mandiri), instruksional, frustasi (gagal), bina bahasa dan sastra Indonesia.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Buku Harian
    Buku Harian merupakan buku kumpulan sajak yang keempat karya Subagio Sastrowardojo setelah Simphoni (1957), Daerah Perbatasan (1970), dan Keroncong Motinggo (1975). Buku Harian diterbitkan pertama ...
  • Rivai Apin
    Rivai Apin terkenal sebagai penyair angkatan '45 yang lahir di Padangpanjang, 30 Agustus 1927 dan meninggal di Jakarta, April 1995 dalam keadaan masih membujang. Orang tuanya bernama Moh. Apin dan ...
  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Buku Harian
    Buku Harian merupakan buku kumpulan sajak yang keempat karya Subagio Sastrowardojo setelah Simphoni (1957), Daerah Perbatasan (1970), dan Keroncong Motinggo (1975). Buku Harian diterbitkan pertama ...
  • Rivai Apin
    Rivai Apin terkenal sebagai penyair angkatan '45 yang lahir di Padangpanjang, 30 Agustus 1927 dan meninggal di Jakarta, April 1995 dalam keadaan masih membujang. Orang tuanya bernama Moh. Apin dan ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa