• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Mistisisme dalam Naskah Sastra Jawa Pesisiran

Kategori: Penelitian Sastra

 

Peneliti : Toha Machsum

Tanggal Penelitian : 01-01-2004

Abstrak :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk naskah suluk sastra Jawa pesisiran yang diajarkan di pesantren-pesantren. Penelitian ini menggunakan teori filologi. Sumber data penelitian ini adalah Serat Ngabdul Jalil, Suluk Wujil, dan Suluk Samudera. Data penelitian berupa data tulis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interpretasi dan deskripsi.

Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. Pertama, Serat Ngabdul Jalil ini berisi hakikat manusia dan ajaran manunggaling kawula gusti, jalan mencapai penghayatan makrifat kepada Tuhan. Menurut Ngabdul Jalil, manusia sejati tidak dilihat secara ragawi, tetapi dari rohaniah. Kedua, Suluk Wujil mengajarkan keesaan Tuhan yang dilambangkan dengan huruf alif. Dalam Suluk Wujil dikatakan bahwa  tata cara ibadah lahiriah saja dipandang sebagai ibadah yang belum sempurna. Tahap akhir dalam perjalanan penyempurnaan diri adalah makrifat. Ketiga, Suluk Samudera mengungkapkan  konsepsi tentang Tuhan dan manusia yang selalu berkaitan dengan yang lain dan konsepsi manusia dengan mengetengahkan ajaran martabat tujuh yang berasal dari kitab Tuhfah.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) naskah Jawa Pesisiran sebagai karya sastra lama ada yang berbentuk puisi dan prosa, seperti Serat Ngabdul Jalil dan Suluk Wujil yang berbentuk tembang Jawa dan Suluk Samudera yang berupa prosa, (2) ajaran mistik dalam Serat Ngabdul Jalil, Suluk Wujil, dan Suluk Samudera berpaham “transendentalis mistik”, dan (3) kedua naskah itu mengungkap perbedaan yang esensial antara manusia sebagai makhluk dan Tuhan sebagai Khalik.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Jawa
    Provinsi Jambi Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Mistisisme dalam Naskah Sastra Jawa Pesisiran

    Kategori: Penelitian Sastra

     

    Peneliti : Toha Machsum

    Tanggal Penelitian : 01-01-2004

    Abstrak :

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk naskah suluk sastra Jawa pesisiran yang diajarkan di pesantren-pesantren. Penelitian ini menggunakan teori filologi. Sumber data penelitian ini adalah Serat Ngabdul Jalil, Suluk Wujil, dan Suluk Samudera. Data penelitian berupa data tulis. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interpretasi dan deskripsi.

    Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. Pertama, Serat Ngabdul Jalil ini berisi hakikat manusia dan ajaran manunggaling kawula gusti, jalan mencapai penghayatan makrifat kepada Tuhan. Menurut Ngabdul Jalil, manusia sejati tidak dilihat secara ragawi, tetapi dari rohaniah. Kedua, Suluk Wujil mengajarkan keesaan Tuhan yang dilambangkan dengan huruf alif. Dalam Suluk Wujil dikatakan bahwa  tata cara ibadah lahiriah saja dipandang sebagai ibadah yang belum sempurna. Tahap akhir dalam perjalanan penyempurnaan diri adalah makrifat. Ketiga, Suluk Samudera mengungkapkan  konsepsi tentang Tuhan dan manusia yang selalu berkaitan dengan yang lain dan konsepsi manusia dengan mengetengahkan ajaran martabat tujuh yang berasal dari kitab Tuhfah.

    Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) naskah Jawa Pesisiran sebagai karya sastra lama ada yang berbentuk puisi dan prosa, seperti Serat Ngabdul Jalil dan Suluk Wujil yang berbentuk tembang Jawa dan Suluk Samudera yang berupa prosa, (2) ajaran mistik dalam Serat Ngabdul Jalil, Suluk Wujil, dan Suluk Samudera berpaham “transendentalis mistik”, dan (3) kedua naskah itu mengungkap perbedaan yang esensial antara manusia sebagai makhluk dan Tuhan sebagai Khalik.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Jawa
    Provinsi Jambi Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ...
  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Jawa
    Provinsi Jambi Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Jambi dituturkan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Selatan Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dituturkan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tembingtinggi, Kabupaten Empat Lawang dan Desa Sebubus, Kecamatan Air ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa