• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Struktur dan Isi Mantra Bahasa Jawa di Jawa Timur

Kategori: Penelitian Bahasa

 

Peneliti : Soedjijono, dkk.

Tanggal Penelitian : 01-01-1987

Abstrak :

Salah satu hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah belum adanya penelitian mengenai mantra bahasa Jawa di Jawa Timur. Hal lainnya adalah agar penelitian ini bermanfaat, baik praktis maupun ideologis. Tujuan umum penelitian ini adalah memeroleh deskripsi mengenai struktur dan isi mantra bahasa Jawa di Jawa Timur. Kerangka teori yang dipakai adalah prinsip-prinsip strukturalisme dan fungsionalisasi dalam pengkajian mantra. Teori tersebut dipakai oleh Fieget (1968), Hawkes (1978), juga Wallek dan Warren (1976).

Penelitian ini mengungkapkan bahwa letak gagasan utama (formula) mantra terdapat pada seluruh alinea sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan sifat gagasan utama merupakan kesatuan gabungan tanpa salah satu kesatuan menjadi bawahan dari kesatuan lainnya. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang indah yang menggunakan prinsip poetika Jawa. Hal itu dilatarbelakangi oleh religi/filsafat dan etika Jawa. Tujuan penggunaan mantra, antara lain untuk mendapatkan keselamatan, mendapatkan kekayaan, mendapatkan kesembuhan, mendapatkan kekebalan, dan lain-lain. Pembawaan mantra memerlukan suatu perhitungan tertentu agar efek spiritual dan magisnya dapat tercapai. Perhitungan itu meliputi perhitungan waktu, tempat, peristiwa/isi,  pelaku/pembawa, perlengkapan, cara, dan pakaian pembawa.

Mantra dalam rangka kepemilikannya memerlukan persyaratan Jawa, yang lebih suka membina hidup di dunia ini tanpa perbuatan dan huru-hara dan dengan laku tertentu. Dalam rangka penggunaan mantra, laku sikap  yang baik terhadap sesama menduduki persentase tertinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur khas mantra barangkali dapat dikaitkan dengan cara manusia Jawa mengungkapkan pikirannya. Ciri-ciri bahasa mantra dapat dihubungkan dengan konsep basa rinengga, suatu ragam yang mementingkan kadar estetik.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Struktur dan Isi Mantra Bahasa Jawa di Jawa Timur

    Kategori: Penelitian Bahasa

     

    Peneliti : Soedjijono, dkk.

    Tanggal Penelitian : 01-01-1987

    Abstrak :

    Salah satu hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah belum adanya penelitian mengenai mantra bahasa Jawa di Jawa Timur. Hal lainnya adalah agar penelitian ini bermanfaat, baik praktis maupun ideologis. Tujuan umum penelitian ini adalah memeroleh deskripsi mengenai struktur dan isi mantra bahasa Jawa di Jawa Timur. Kerangka teori yang dipakai adalah prinsip-prinsip strukturalisme dan fungsionalisasi dalam pengkajian mantra. Teori tersebut dipakai oleh Fieget (1968), Hawkes (1978), juga Wallek dan Warren (1976).

    Penelitian ini mengungkapkan bahwa letak gagasan utama (formula) mantra terdapat pada seluruh alinea sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan sifat gagasan utama merupakan kesatuan gabungan tanpa salah satu kesatuan menjadi bawahan dari kesatuan lainnya. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang indah yang menggunakan prinsip poetika Jawa. Hal itu dilatarbelakangi oleh religi/filsafat dan etika Jawa. Tujuan penggunaan mantra, antara lain untuk mendapatkan keselamatan, mendapatkan kekayaan, mendapatkan kesembuhan, mendapatkan kekebalan, dan lain-lain. Pembawaan mantra memerlukan suatu perhitungan tertentu agar efek spiritual dan magisnya dapat tercapai. Perhitungan itu meliputi perhitungan waktu, tempat, peristiwa/isi,  pelaku/pembawa, perlengkapan, cara, dan pakaian pembawa.

    Mantra dalam rangka kepemilikannya memerlukan persyaratan Jawa, yang lebih suka membina hidup di dunia ini tanpa perbuatan dan huru-hara dan dengan laku tertentu. Dalam rangka penggunaan mantra, laku sikap  yang baik terhadap sesama menduduki persentase tertinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur khas mantra barangkali dapat dikaitkan dengan cara manusia Jawa mengungkapkan pikirannya. Ciri-ciri bahasa mantra dapat dihubungkan dengan konsep basa rinengga, suatu ragam yang mementingkan kadar estetik.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa