• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Geografi Dialek Bahasa Jawa di Kabupaten Tuban

Kategori: Penelitian Bahasa

 

Peneliti : HS Soenaryo, dkk.

Tanggal Penelitian : 01-01-1995

Abstraksi :

Latar belakang penelitian ini adalah adanya berbagai macam dialek bahasa Jawa, yang memunyai jumlah penutur yang cukup besar. Tujuan penelitian ini adalah mendokumentasikan dan mengembangkan teori linguistik. Kerangka teori yang dipakai adalah teori persebaran bahasa yang dipakai oleh Peter Trudgill (1974), Langacker (1973), dan Ayatrohaedi (1979).

Penelitian ini mengemukakan bahwa hampir seluruh penduduk di Kabupaten Tuban menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang digunakan di kabupaten ini memperlihatkan kekhasan di dalam penggunaan unsur-unsur bahasa, terutama unsur-unsur bunyi dan leksikalnya. Dengan kata lain, bahasa Jawa di daerah Tuban memiliki ciri-ciri tertentu yang agak berbeda dengan bahasa Jawa baku. Penelitian ini berhasil menjaring 925 buah kata sebagai sampel data. Dari jumlah tersebut, 43 kata diduga khas digunakan di Kabupaten Tuban. Penggunaan unsur leksikal yang khas tersebut, meliputi daerah Tuban sebelah Utara, Tenggara dan Barat Daya. Fenomena kebahasaan seperti itu diduga karena secara geografis wilayah Kabupaten Tuban dipisah menjadi dua bagian oleh pegunungan yang berada di tengahnya.  Selanjutnya, berdasarkan data pemakaian sejumlah unsur leksikal dapat diambil simpulan sementara bahwa terjadi saling pengaruh antara daerah Tuban bagian Utara dengan daerah Tenggara. Kesamaan unsur leksikal yang dipakai adalah penggunaan: /anjen/ 'menyumbang orang yang berhajat', /menanam/ 'selamatan di makam'. Hal semacam itu terjadi juga antara daerah Tuban bagian Utara dengan bagian Barat Daya, serta bagian Tenggara dengan bagian Barat Daya. Kesamaan pemakaian sejumlah unsur-unsur khas terjadi juga di ketiga daerah secara bersama-sama. Kekhasan unsur-unsur leksikal yang digunakan di Kabupaten Tuban tersebut antara lain disebabkan oleh pemberian arti baru terhadap unsur-unsur leksikal yang terdapat dalam bahasa Jawa baku; misalnya /tuyol/ 'hantu' menjadi 'pelacur' (Jawa Tuban). Selain itu, disebabkan oleh penggunaan sejumlah kata yang mungkin merupakan sisa-sisa bahasa Jawa yang relatif lebih tua. Walaupun terdapat perbedaan di antara daerah-daerah di Tuban, perbedaan tersebut relatif lebih kecil sehingga tidak dapat dikatakan apabila di daerah itu terdapat sub-subdialek.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Geografi Dialek Bahasa Jawa di Kabupaten Tuban

    Kategori: Penelitian Bahasa

     

    Peneliti : HS Soenaryo, dkk.

    Tanggal Penelitian : 01-01-1995

    Abstraksi :

    Latar belakang penelitian ini adalah adanya berbagai macam dialek bahasa Jawa, yang memunyai jumlah penutur yang cukup besar. Tujuan penelitian ini adalah mendokumentasikan dan mengembangkan teori linguistik. Kerangka teori yang dipakai adalah teori persebaran bahasa yang dipakai oleh Peter Trudgill (1974), Langacker (1973), dan Ayatrohaedi (1979).

    Penelitian ini mengemukakan bahwa hampir seluruh penduduk di Kabupaten Tuban menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang digunakan di kabupaten ini memperlihatkan kekhasan di dalam penggunaan unsur-unsur bahasa, terutama unsur-unsur bunyi dan leksikalnya. Dengan kata lain, bahasa Jawa di daerah Tuban memiliki ciri-ciri tertentu yang agak berbeda dengan bahasa Jawa baku. Penelitian ini berhasil menjaring 925 buah kata sebagai sampel data. Dari jumlah tersebut, 43 kata diduga khas digunakan di Kabupaten Tuban. Penggunaan unsur leksikal yang khas tersebut, meliputi daerah Tuban sebelah Utara, Tenggara dan Barat Daya. Fenomena kebahasaan seperti itu diduga karena secara geografis wilayah Kabupaten Tuban dipisah menjadi dua bagian oleh pegunungan yang berada di tengahnya.  Selanjutnya, berdasarkan data pemakaian sejumlah unsur leksikal dapat diambil simpulan sementara bahwa terjadi saling pengaruh antara daerah Tuban bagian Utara dengan daerah Tenggara. Kesamaan unsur leksikal yang dipakai adalah penggunaan: /anjen/ 'menyumbang orang yang berhajat', /menanam/ 'selamatan di makam'. Hal semacam itu terjadi juga antara daerah Tuban bagian Utara dengan bagian Barat Daya, serta bagian Tenggara dengan bagian Barat Daya. Kesamaan pemakaian sejumlah unsur-unsur khas terjadi juga di ketiga daerah secara bersama-sama. Kekhasan unsur-unsur leksikal yang digunakan di Kabupaten Tuban tersebut antara lain disebabkan oleh pemberian arti baru terhadap unsur-unsur leksikal yang terdapat dalam bahasa Jawa baku; misalnya /tuyol/ 'hantu' menjadi 'pelacur' (Jawa Tuban). Selain itu, disebabkan oleh penggunaan sejumlah kata yang mungkin merupakan sisa-sisa bahasa Jawa yang relatif lebih tua. Walaupun terdapat perbedaan di antara daerah-daerah di Tuban, perbedaan tersebut relatif lebih kecil sehingga tidak dapat dikatakan apabila di daerah itu terdapat sub-subdialek.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa