• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Tingkat Tutur Bahasa Jawa Dialek Banyuwangi

Kategori: Penelitian Bahasa

 

Peneliti : Mas Moeljono, dkk.

Tanggal Penelitian : 01-01-1984

Abstrak :

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, memerikan ciri-ciri, dan memerikan pemakaian tingkat tutur bahasa Jawa dialek Banyuwangi melalui penutur asli bahasa Jawa dialek Banyuwangi, khususnya di wilayah Giri, Glagah, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Kabat, Singojuruh, Genteng, Gambiran, Cluring, Srono, sebagian Muncar, dan Purwoharjo. Peneliti mengembangkan penelitiannya dengan didasarkan pada teori tingkat tutur bahasa yang dikembangkan oleh doktor Soepomo Poedjosudarmo. Dalam penelitannya, peneliti menggunakan metode deskriptif  dan mengumpulkan data melalui wawancara, menguping, terjemahan balik, dan pemancingan tanpa terjemahan.

Penelitian ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, secara garis besar, tingkat tutur dalam bahasa Jawa dialek Banyuwangi terbagi atas tingkat tutur kasar atau ngoko dan tingkat tutur basa atau krama. Kedua, pilihan bentuk tingkat tutur ditentukan oleh derajat sikap hormat antara pembicara dan lawan bicara. Tingkat tutur ngoko digunakan kepada teman, anak, bawahan, dan pembantu, sedangkan tingkat tutur krama digunakan kepada orang yang belum dikenal, pejabat, bapak/ibu, kakek/nenek/paman/bibi/pakde/bude. Ketiga, pemakaian tingkat tutur dialek Banyuwangi berlaku umum, baik di perkotaan maupun di pedesaan, baik oleh kalangan pejabat, seniman, guru, maupun kalangan profesi lainnya. Keempat, faktor-faktor luar bahasa yang mempengaruhi dialek Banyuwangi, antara lain kemajuan pendidikan, kelancaran transportasi, keadaan ekonomi, dan keadaan alam.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Tingkat Tutur Bahasa Jawa Dialek Banyuwangi

    Kategori: Penelitian Bahasa

     

    Peneliti : Mas Moeljono, dkk.

    Tanggal Penelitian : 01-01-1984

    Abstrak :

    Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, memerikan ciri-ciri, dan memerikan pemakaian tingkat tutur bahasa Jawa dialek Banyuwangi melalui penutur asli bahasa Jawa dialek Banyuwangi, khususnya di wilayah Giri, Glagah, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Kabat, Singojuruh, Genteng, Gambiran, Cluring, Srono, sebagian Muncar, dan Purwoharjo. Peneliti mengembangkan penelitiannya dengan didasarkan pada teori tingkat tutur bahasa yang dikembangkan oleh doktor Soepomo Poedjosudarmo. Dalam penelitannya, peneliti menggunakan metode deskriptif  dan mengumpulkan data melalui wawancara, menguping, terjemahan balik, dan pemancingan tanpa terjemahan.

    Penelitian ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, secara garis besar, tingkat tutur dalam bahasa Jawa dialek Banyuwangi terbagi atas tingkat tutur kasar atau ngoko dan tingkat tutur basa atau krama. Kedua, pilihan bentuk tingkat tutur ditentukan oleh derajat sikap hormat antara pembicara dan lawan bicara. Tingkat tutur ngoko digunakan kepada teman, anak, bawahan, dan pembantu, sedangkan tingkat tutur krama digunakan kepada orang yang belum dikenal, pejabat, bapak/ibu, kakek/nenek/paman/bibi/pakde/bude. Ketiga, pemakaian tingkat tutur dialek Banyuwangi berlaku umum, baik di perkotaan maupun di pedesaan, baik oleh kalangan pejabat, seniman, guru, maupun kalangan profesi lainnya. Keempat, faktor-faktor luar bahasa yang mempengaruhi dialek Banyuwangi, antara lain kemajuan pendidikan, kelancaran transportasi, keadaan ekonomi, dan keadaan alam.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  • Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
    Tayangan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Jawa
    Provinsi Aceh Bahasa Jawa yang berada di wilayah Provinsi Aceh dituturkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil; Desa Buket Pidie, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh ...
  • Jawa
    Provinsi Sumatra Utara Bahasa Jawa yang berada di Provinsi Sumatera Utara dituturkan di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat; Desa Sengon Sari, ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa