Komunitas Berkat Yakin (Kober) dideklarasikan pada tanggal 26 Mei 2006 di Bandar Lampung. Komunitas kebudayaan independen ini sebagian besar beranggotakan alumnus Unit Kesenian Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung. Mereka menyakini bahwa seni berkembang melalui belajar bersama-sama tentang eksistensi. Dengan belajar dan berlatih akan temukan dan dipahami kebenaran tentang diri manusia dan menghancurkan topeng yang ada di setiap diri manusia.
Visi Komunitas Berkat Yakin adalah komunitas kebudayaan profesional yang berbasis seni, pembelajaran, dan kesadaran dengan berorientasi pada kualitas penciptaan dan solidaritas kemanusiaan. Di samping itu, Komunitas Berkat Yakin memiliki tiga misi. Pertama, menjadikan pengkajian keilmuan (diskusi, pelatihan, dokumentasi atas eksplorasi teater) yang berorientasi pada peningkatan kesadaran, kualitas penciptaan dengan teater dan sastra sebagai basis utama. Kedua, menjadi media alternatif bagi pembelajaran dan peningkatan kesadaran setiap anggota dan publiknya, sekaligus menjadi tolak ukur kualitas penciptaan dan pengelolaan seni pertunjukan di Sumatera. Ketiga, mendokumentasikan dan memublikasikan beragam hasil kajian, kreativitas, dan ekspresi seni tersebut kepada masyarakat, dan menjadikan setiap peristiwa kesenian sebagai perayaan bersama, silaturahmi, dan membina integritas diri.
Struktur komunitas ini bersifat dimanis, tidak memiliki struktur kepengurusan yang hierarkis, semua bergantung pada kondisi dan kebutuhan komunitas. Yang mengikat anggota Kober adalah cita-cita bersama, obsesi artistik dan nilai-nilai yang dimiki setiap anggotanya.
Ari Pahala Hutabarat dan Jimmy Maruli Alfian adalah sebagian dari pendiri komunitas ini. Selain itu, ada nama-nama seperti Muhammad Yunus, Muhammad Thantowi, Ahmad Zilalin, Ade Sunarya, dan Iswady Pratama. Sejak berdiri, sudah banyak yang menjadi anggota komunitas ini. Awalnya, mereka pernah terlibat kerja dengan Kober seperti pementasan teater karena memiliki visi dan misi yang sama dengan Kober, mereka secara otomatis menjadi bagian (anggota) dari komunitas ini. Mereka di antaranya Inggit Putria Marga, Dedy Apriansyah, Beny Apriansyah, Noviansyah, Christopan Deswansyah, Frans Natha, dan masih banyak nama-nama lainnya.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukannya, tak jarang Kober melakukan kerjasama dengan berbagai pihak atau lembaga-lembaga yang terkait, seperti Taman Ismail Marzuki Jakarta, Teater Utan Kayu Jakarta, Teater Satu, Komunitas Rumah Panggung, Taman Budaya Lampung, Taman Budaya Metro, dan kelompok-kelompok teater yang ada di Jakarta dan Lampung.
Sejak tahun 2002, sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini, seperti forum diskusi, festival sastra, dan pementasan teater. Di antaranya adalah (1) "Peran Seni dan Agama dalam Pembentukan Masyarakat Sipil", yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2002 (Forum diskusi), (2) "Melacak Jejak Orang Lampung", yang dilaksanakan pada tanggal 25 November 2002 (Forum Diskusi), (3) "Modernisme, Budaya Pop, dan Gaya Hidup", yang dilaksanakan tanggal 23 Januari 2003 (Forum Diskusi), (4) "Peran Seni di Tengah Kecamuk Pertikaian", yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2003 (Forum Diskusi), (5) Festival Musik Tradisi Lampung, dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2003, (6) Festival Sastra Lisan Lampung, dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2002, (7) Festival Musik Religius, dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2002, (8) Festival Tari Lintas Etnik, dilaksanakan tanggal 8 Februari 2003, (9) Pementasan Tunggal Nyanyian Angsa bekerjasama dengan AJI, tanggal 26 Mei 2002, dan (10) Pementasan Nyanyian Angsa (2003). Lampung Post. Selasa, 27 Desember 2005).