Majalah Hidangan diterbitkan pertama kali tanggal 1 September 1955 oleh penerbit B.P. Kedaulatan Rakyat (anggota SPS), Jalan Tugu No. 42, Yogyakarta. Pengelola majalah ini terdiri atas pemimpin umum Samawi, penanggung jawab Sori Moehammad R.S., serta redaksi Tong Suprapto dan Aris Munandar. Mulai bulan Oktober 1955 ada perubahan dan penambahan redaksi, yaitu Kadarisman (pemimpin tata usaha), M. Wonohito, J. Hutahuruk, Giok, Ny. S. Siswoko, Ny. D. Soekano, Achmad Suwondo (pembantu tetap), dan usuran gambar Soekamto dan J. Achmad. Moto majalah ini adalah "Majalah Bulanan untuk keluarga", tetapi pada bulan Januari 1959 berubah motonya, yaitu "Majalah Tengah Bulanan untuk Keluarga".
Rubrik yang dimuat dalam majalah ini bermacam-macam, seperti Keluarga, Pendidikan, Film, Kesehatan, Olahraga, Pengetahuan, Iklan, dan Karya Sastra. Majalah ini tergolong majalah berita yang terbit sebulan sekali, tetapi mulai Januari 1959 penerbitannya menjadi dwimingguan atau tengah bulanan, yang terbit setiap tanggal 5 dan 20 tiap bulan. Harga majalah ini per eksemplar Rp4,00 dan harga langganan satu kuartal (3 nomor) Rp12,00, setengah tahunan (6 nomor) Rp24,00. Majalah Hidangan berukuran 21 x 28 cm dengan menggunakan kertas koran.
Ada beberapa penulis dalam majalah Hidangan yang kemudian menjadi sastrawan terkenal, antara lain, Ananto Widodo, Motinggo Busje, Adjib Hamzah, Herman Pratikto, dan Bastari Asnin.
Cara berlangganan majalah Hidangan dilakukan dengan sistem kontrak berdamai dan pembayaran dilakukan di muka. khalayak yang menulis surat pembaca adalah kalangan intelektual dari beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Magelang, Solo, Padang, Banjarmasin, Pekanbaru, Magetan, Medan, Wonosobo, Sidoarjo, Klaten, dan Madiun.
Sebagai majalah berita, majalah Hidangan juga memuat iklan. Berdasarkan jenis barang yang diiklankan, iklan-iklan itu ditujukan kepada masyarakat menengah ke atas. Karya-karya sastra yang dimuat dalam majalah ini beraneka ragam, ada puisi, cerpen, dan drama. Cerpen tersebut ditulis oleh sastrawan yang cukup terkenal. Di antara penulis cerpen itu ialah Herman Pratikto dengan cerpennya "Pulang Malam", Jussac M.R. dengan cerpennya "Aku Memang Cemburu", Harry D.A. dengan cerpennya "Aku Menanti", Nazif Basir dengan cerpennya "Hadiah Ulang Tahun", Kusmendar J.S. dengan cerpennya "Kumpulan Tulang-Tulang", Z. Dauly dengan cerpennya "Nyonya Yetty", S. Nar dengan cerpennya "Kelahiran Tono", Sugiarti-Suwandi dengan cerpennya "Keputusannya yang Terakhir", Toto Santosa dengan cerpennya "Dia Punya Dunia Sendiri", R.P. Sudarma dengan cerpennya "Angker Toba", Heru Pradjady dengan cerpennya "Karena Putung-Putung Rokok", Ananto Widodo dengan cerpennya "Bukan Orang Asing", R. Moch. Soedjadi Madinah dengan cerpennya "Pagi Terakhir", Djadjak MD. Dengan cerpennya "Sebuah Hati", Motinggo Busje dengan cerpennya "Bulan di Atas itu", Ny. Tatiek A. Masjhudan dengan cerpennya "Di Hari Kedatangannya", Wiwiek Dimyati dengan cerpennya "Sebuah Kenangan untuk Anakku", W. Somesret Maughun dengan cerpennya "Tuan Serbatahu", Erlanda Rosi dengan cerpennya "Permata Palsu". Karya lain yang dimuat dalam majalah ini adalah "Bagian Drama dalam Film" oleh Herman Pratikto (esai), "Mohamad Dimyati Pengarang Wartawan yang Menentang Nasib"oleh Soendoro (esai), dan "Sebuah Bangku di Tepi Laut" oleh Motinggo Busje (drama).