Pandji Islam adalah salah satu majalah yang berfungsi sebagi media penerbit karya sastra di Indonesia untuk pembaca karya tertentu. Majalah tersebut termasuk majalah Islam Populer yang terbit pada tahun 1934 dan mempunyai peranan penting dalam perkembangan sastra Indonesia karena secara rutin menampilkan kaya sastra, terutama yang berbentuk puisi.
Motivasi kelahiran media Pandji Islam adalah untuk membangkitkan semangat umat Islam Indonesia agar umat Islam selalu taat beribadah, berkarya, bekerja giat, dan selalu berjuang demi tegaknya ajaran Islam. Hal itu terlihat dari tulisan dalam salah satu edisi Pandji Islam yang ditulis oleh Dr. Soetomo berikut ini, "Kita haroes berani hidoep sederhana, pertjaja akan kekoetan sendiri dan saban hari berdjoeang, bekerdja dengan senjoeman dalam segala-gala pekerdjaan jang perloe boeat kita bersama. Dari sebab itoe kita perloe generasi baroe jang ta' poetoes asa dan mempoenjai keras kemaoean. Djadi beladjarlah dengan gembira dan tenteram". (Pandji Islam, 15 November 1936). Majalah tersebut tidak mempunyai moto.
Sasaran pembaca majalah Pandji Islam adalah masyarakat Islam pada umumnya. Sesuai dengan sasaran tersebut, Pandji Islam dilengkapi dengan rubrik ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Selain sebagai sarana penyebaran agama Islam, Pandji Islam berperan pula sebagai satu media yang menampilkan karya-karya sastra. Sebagian besar karya sastra yang dimuat adalah karya sastra bernuansa Islam.
Sebagian besar isi majalah itu adalah artikel-artikel keislaman, sejarah perkembangan Islam di Indonesia, tafsir Alquran, sejarah keteladanan nabi-nabi, artikel-artikel kebahasaan asuhan Abu Hanifah, pengetahuan dan kebudayaan tentang keislaman, rubrik kesehatan menurut Islam, dan rubrik perekonomian secara Islam. Karya sastra dalam majalah itu dimuat dalam rubrik "Bisikan Sukma". Sastra yang tampil dalam majalah itu sebagian besar berbentuk puisi. Puisi-puisi tersebut, antara lain adalah (1) "Poeasa" karya A. Hasjmy, (2) "Djangan Malas", dan "Bilakah Masanja" karya M. Hamdy, (3) "Akoe Naik Ke atas Goenoeng" karya Zeiny, (4) "Zaman Pelipoer" karya Maw: RA., (5) "Alam Nilamkoe" karya HS. Bakri, (6) "Biarkan" karya Hamdjani Yus, (7) "Tjinta Sedjati" karya Aria Indra, (8) "Indonesia Permai" karya Baharoeddin, dan (9) "Arwah Iboekoe" karya Hasan Thaher.
Beberapa penulis yang memuatkan karya sastranya dalam majalah ini antara lain, adalah Aminaini Marwan, A. Azma, Darwin, Asrie, Chaidir, A. Rakhman, Ar., T.M. Soelaiman, M.D. Bakry, Abdoelah Eteng (HAMKA), A. Hakim, A. Danmhoeri, Ir. Djambi, Indera Bangsawan, M. Choesman Afandie, E. Hamdy, dan Asran Nst. Majalah Pandji Islam memuat iklan buku-buku baru tentang keislaman yang akan terbit. Majalah Pandji Islam tidak memuat rubrik surat pembaca.
Para penanggung jawab dan para pengasuh majalah itu adalah Z.A. Ahmad, Sjamspeddin Z. sebagai dewan redaksi, Qasim Ahmad sebagai penanggung jawab administrasi, Rohana Djamil sebagai pengasuh barisan poetri, dan pembantu umum majalah ini adalah (10 Dr. Aboe Hanifah, (2) Adi Negoro, (3) Rasoena Said Ramajoelis Rahib, (4) A, Hasjmy, (5) Sjamsoe Hadiwidjaja, M. Dien Yatim, (6) Facroeddin Hs. Asnawi Hadisiswaja, (7) Soegondo Kertopradjo, dan (8) Dr. F.J. Nainggolan.
Majalah Pandji Islam dikeluarkan oleh percetakan Indische Drukkerij dan diterbitkan oleh Penerbit Boek handel "Poestaka Islam". Alamat redaksi dan administrasi majalah tersebut adalah Louisestraat 59, Medan. Pandji Islam terbit sebulan tiga kali, yaitu tiap tanggal 5, 15, dan tanggal 25.Harga majalah Pandji Islam berubah-ubah. Harga Pandji Islam pada awal penerbitan tidak diketahui. Harga eceran pada tahun 1936 adalah 12 sen. Harga langganan untuk tiga bulan, di Indonesia f.1,- (1 gulden), luar Indonesia f.1.30,- (1.30 gulden). Pada tahun 1937 harga eceran majalah tersebut mengalami perubahan, yaitu f.0,13,- 0,13 gulden). Oplah Pandji Islam dalam setiap penerbitan tidak disebutkan.
Majalah itu tersimpan di Perpustakaan Nasional dengan nomor katalog B. 3206. Jumlah majalah tersebut adalah 75 eksemplar.