• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Cumbuan Sabana   (1979)
Kategori: Karya Sastra

 

Cumbuan Sabana merupakan novel yang ditulis oleh Gerson Poyk dan diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Nusa Indah, Ende, Flores tahun 1979. Novel itu bercerita tentang percintaan antara seorang pemuda Timor bernama Niko Benfinit dan seorang gadis, anak raja, yang bernama Irma Sonbait. Niko seorang sarjana pertanian lulusan Amerika dan Irma seorang bidan. Mereka saling mencintai, tetapi Irma tidak diizinkan menikah dengan rakyat biasa oleh ayahnva karena Irma telah dijodohkan dengan anak keturunan bangsawan, tetapi Irma tidak mau.

Irma dan Niko memutuskan untuk melarikan diri ke daerah Rote, tempat Paman Feonale berbekal lima batang emas milik ayah Irma yang telah dicurinya. Dalam perjalanan, Niko dan Irma selalu dibayangi rasa ketakutan akan dikejar oleh ayah Irma. Akhirnva, mereka sampai ke tempat Paman Feonale. Di tempat itu Irma dan Niko dinikahkan secara adat oleh Paman Feonale.

Paman Feonale berupaya menyelesaikan permasalahan dengan cara mengirimkan seratus orang bersenjata lengkap dengan membawa lima batang emas yang dicuri Irma. Mereka bermaksud mengembalikan batang emas kepada ayah Irma. Akan tetapi, utusan perdamaian itu tidak berhasil. Kepala utusan Paman Feonale tewas dalam perang melawan kakak Irma. Kematian kakak Irma mengakibatkan raja terserang penyakit jantung sehingga meninggal dunia.

Jakob Sumardjo (1983) mengemukakan bahwa novel Cumbuan Sabana karya Gerson Poyk memperlihatkan kekayaan pengalaman pengarang dalam pengembaraannya di beberapa wilayah Indonesia dan di dunia internasional serta pengalamannya yang luas di berbagai kalangan sosial. Namun, ia tetap mencurahkan perhatian kepada para seniman dan rakyat kecil.

Putu Arya Tirtawirya (1984) dalam bukunva Kritik Sastra: Sebuah Antologi (1984) mengatakan bahwa humor yang terungkap dalam novel Cumbuan Sabana merupakan pencerminan sikap hidup sehari-hari Gerson Poyk, sebagai seorang pribadi yang juga penuh humor. Akan tetapi, bukankah humor yang vulgar, melainkan humor yang menyakitkan hati, samar, dan mengandung kritik sosial.

 
PENCARIAN TERKAIT
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 
Cumbuan Sabana   (1979)
Kategori: Karya Sastra

 

Cumbuan Sabana merupakan novel yang ditulis oleh Gerson Poyk dan diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Nusa Indah, Ende, Flores tahun 1979. Novel itu bercerita tentang percintaan antara seorang pemuda Timor bernama Niko Benfinit dan seorang gadis, anak raja, yang bernama Irma Sonbait. Niko seorang sarjana pertanian lulusan Amerika dan Irma seorang bidan. Mereka saling mencintai, tetapi Irma tidak diizinkan menikah dengan rakyat biasa oleh ayahnva karena Irma telah dijodohkan dengan anak keturunan bangsawan, tetapi Irma tidak mau.

Irma dan Niko memutuskan untuk melarikan diri ke daerah Rote, tempat Paman Feonale berbekal lima batang emas milik ayah Irma yang telah dicurinya. Dalam perjalanan, Niko dan Irma selalu dibayangi rasa ketakutan akan dikejar oleh ayah Irma. Akhirnva, mereka sampai ke tempat Paman Feonale. Di tempat itu Irma dan Niko dinikahkan secara adat oleh Paman Feonale.

Paman Feonale berupaya menyelesaikan permasalahan dengan cara mengirimkan seratus orang bersenjata lengkap dengan membawa lima batang emas yang dicuri Irma. Mereka bermaksud mengembalikan batang emas kepada ayah Irma. Akan tetapi, utusan perdamaian itu tidak berhasil. Kepala utusan Paman Feonale tewas dalam perang melawan kakak Irma. Kematian kakak Irma mengakibatkan raja terserang penyakit jantung sehingga meninggal dunia.

Jakob Sumardjo (1983) mengemukakan bahwa novel Cumbuan Sabana karya Gerson Poyk memperlihatkan kekayaan pengalaman pengarang dalam pengembaraannya di beberapa wilayah Indonesia dan di dunia internasional serta pengalamannya yang luas di berbagai kalangan sosial. Namun, ia tetap mencurahkan perhatian kepada para seniman dan rakyat kecil.

Putu Arya Tirtawirya (1984) dalam bukunva Kritik Sastra: Sebuah Antologi (1984) mengatakan bahwa humor yang terungkap dalam novel Cumbuan Sabana merupakan pencerminan sikap hidup sehari-hari Gerson Poyk, sebagai seorang pribadi yang juga penuh humor. Akan tetapi, bukankah humor yang vulgar, melainkan humor yang menyakitkan hati, samar, dan mengandung kritik sosial.

 
PENCARIAN TERKAIT
 
 
 
© 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa