• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Hujan Kepagian   (1958)
Kategori: Karya Sastra

 
 

Hujan Kepagian merupakan kumpulan cerita pendek karya Nugroho Notosusanto, diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta, tahun 1958 (cetakan pertama), 1983 (cetakan ke-4), dengan tebal 83 halaman, ilustrasi buku dibuat oleh Puranto Yapung. Buku itu memuat enam cerita pendek yang menampilkan kisah-kisah di sekitar zaman revolusi. Perang di dalam cerita tidak hanya dilihat dari sudut kekejaman dan heroisme, juga dilihat dari sisi kemanusiaan.

Cerpen "Senyum" mengisahkan tokoh aku yang datang ke makam pahlawan, kemudian berbicara dengan makam. Dari kuburan itu muncul arwah yang berbicara tentang pengalamannya yang terakhir hingga ia mati dengan senyuman.

Di kalangan tentara ada satu kepercayaan, bahwa seseorang akan mati konyol apabila memerkosa seorang wanita sebelum maju ke medan perang. Hal itu dialami oleh Dik dalam cerpen "Konyol". Sebenarnya di dalam cerita itu tidak ada perkosaan karena Dik dan pacarnya saling mencintai. Namun, dalam perjalanan pulang dari pertempuran tiba-tiba saja Dik kepleset dan kecemplung ke dalam kali hingga tulangnya patah-patah.

Kepercayaan lain dalam tentara ialah, bahwa dua bersaudara tidak boleh bekerja dalam satu pasukan. Dalam cerpen "Pembalasan Dendam" dua saudara kembar (Jon dan Con) berada dalam suatu tugas patroli. Jon ditangkap dan dibunuh Belanda, kemudian Con saudara kembar Jon mau membunuh prajurit Belanda yang kebetulan tertangkap. Namun, belum sempat melakukan niatnya, Con dan teman-temannya dicegat oleh pasukan liar yang memaksa mereka untuk menyerahkan prajurit Belanda itu. Con merasa kasihan kepada prajurit Belanda itu, kemudian dengan tindakan tegas ia berhasil melepaskannya dari tangan gerombolan.

Tokoh perawan yang digambarkan Nugroho dalam cerpen "Perawan di Garis Depan" adalah seorang gadis yang mengalami penderitaan pahit karena kematian ibu dan saudaranya. Perawan itu akhirnya masuk tentara, kemudian berkali-kali diperkosa oleh teman sepasukannya hingga ia menjadi seorang wanita yang keras dan kejam. Ia menembak mati pemuda yang memerkosanya dan dalam pertempuran ia selalu berjuang dengan penuh keberanian.

Cerpen "Exekusi" merupakan laporan pandangan mata yang tidak menunjukkan pergolakan batin. Lukisan kejadian dan penggambaran jiwa perampok yang dihukum tembak, orang-orang yang dekat padanya, orang-orang yang pernah dirugikannya dan algojo-algojo menjalankan hukuman tembak terlalu datar.

Menurut Korrie Layun Rampan (1983), semua cerpen Nugroho Notosusanto mempunyai nada dasar yang sama, yaitu perjuangan! Umumnya para tokoh yang ditampilkan adalah anak-anak muda yang pergi meninggalkan orang tua mereka untuk memanggul senjata di medan laga. Mereka berjuang tanpa pamrih.

H.B. Jassin (1961) berpendapat, bahwa Hujan Kepagian merupakan cerita tentang pemuda-pemuda yang dalam usia dini (muda) harus mengalami berbagai kesukaran di garis depan.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Hujan Berapa Rintik
    Judul : Hujan Berapa Rintik Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi antologi Tahun Ke-1 No. 978-979-185-381-1 Tgl.Publikasi 2012 Provinsi: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ...
  • Tangisan dalam Hujan Malam
    Judul : Tangisan dalam Hujan Malam Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah Tahun Ke-XIV No. 21 Tgl.Publikasi 22 Juli 1978 Provinsi: Provinsi DKI Jakarta Kabupaten/Kota: Kota.Jakarta ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Hujan Kepagian   (1958)
    Kategori: Karya Sastra

     
     

    Hujan Kepagian merupakan kumpulan cerita pendek karya Nugroho Notosusanto, diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta, tahun 1958 (cetakan pertama), 1983 (cetakan ke-4), dengan tebal 83 halaman, ilustrasi buku dibuat oleh Puranto Yapung. Buku itu memuat enam cerita pendek yang menampilkan kisah-kisah di sekitar zaman revolusi. Perang di dalam cerita tidak hanya dilihat dari sudut kekejaman dan heroisme, juga dilihat dari sisi kemanusiaan.

    Cerpen "Senyum" mengisahkan tokoh aku yang datang ke makam pahlawan, kemudian berbicara dengan makam. Dari kuburan itu muncul arwah yang berbicara tentang pengalamannya yang terakhir hingga ia mati dengan senyuman.

    Di kalangan tentara ada satu kepercayaan, bahwa seseorang akan mati konyol apabila memerkosa seorang wanita sebelum maju ke medan perang. Hal itu dialami oleh Dik dalam cerpen "Konyol". Sebenarnya di dalam cerita itu tidak ada perkosaan karena Dik dan pacarnya saling mencintai. Namun, dalam perjalanan pulang dari pertempuran tiba-tiba saja Dik kepleset dan kecemplung ke dalam kali hingga tulangnya patah-patah.

    Kepercayaan lain dalam tentara ialah, bahwa dua bersaudara tidak boleh bekerja dalam satu pasukan. Dalam cerpen "Pembalasan Dendam" dua saudara kembar (Jon dan Con) berada dalam suatu tugas patroli. Jon ditangkap dan dibunuh Belanda, kemudian Con saudara kembar Jon mau membunuh prajurit Belanda yang kebetulan tertangkap. Namun, belum sempat melakukan niatnya, Con dan teman-temannya dicegat oleh pasukan liar yang memaksa mereka untuk menyerahkan prajurit Belanda itu. Con merasa kasihan kepada prajurit Belanda itu, kemudian dengan tindakan tegas ia berhasil melepaskannya dari tangan gerombolan.

    Tokoh perawan yang digambarkan Nugroho dalam cerpen "Perawan di Garis Depan" adalah seorang gadis yang mengalami penderitaan pahit karena kematian ibu dan saudaranya. Perawan itu akhirnya masuk tentara, kemudian berkali-kali diperkosa oleh teman sepasukannya hingga ia menjadi seorang wanita yang keras dan kejam. Ia menembak mati pemuda yang memerkosanya dan dalam pertempuran ia selalu berjuang dengan penuh keberanian.

    Cerpen "Exekusi" merupakan laporan pandangan mata yang tidak menunjukkan pergolakan batin. Lukisan kejadian dan penggambaran jiwa perampok yang dihukum tembak, orang-orang yang dekat padanya, orang-orang yang pernah dirugikannya dan algojo-algojo menjalankan hukuman tembak terlalu datar.

    Menurut Korrie Layun Rampan (1983), semua cerpen Nugroho Notosusanto mempunyai nada dasar yang sama, yaitu perjuangan! Umumnya para tokoh yang ditampilkan adalah anak-anak muda yang pergi meninggalkan orang tua mereka untuk memanggul senjata di medan laga. Mereka berjuang tanpa pamrih.

    H.B. Jassin (1961) berpendapat, bahwa Hujan Kepagian merupakan cerita tentang pemuda-pemuda yang dalam usia dini (muda) harus mengalami berbagai kesukaran di garis depan.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Hujan Berapa Rintik
    Judul : Hujan Berapa Rintik Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi antologi Tahun Ke-1 No. 978-979-185-381-1 Tgl.Publikasi 2012 Provinsi: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ...
  • Tangisan dalam Hujan Malam
    Judul : Tangisan dalam Hujan Malam Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah Tahun Ke-XIV No. 21 Tgl.Publikasi 22 Juli 1978 Provinsi: Provinsi DKI Jakarta Kabupaten/Kota: Kota.Jakarta ...
  • Hujan Berapa Rintik
    Judul : Hujan Berapa Rintik Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi antologi Tahun Ke-1 No. 978-979-185-381-1 Tgl.Publikasi 2012 Provinsi: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ...
  • Tangisan dalam Hujan Malam
    Judul : Tangisan dalam Hujan Malam Bahasa : Indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah Tahun Ke-XIV No. 21 Tgl.Publikasi 22 Juli 1978 Provinsi: Provinsi DKI Jakarta Kabupaten/Kota: Kota.Jakarta ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa