• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Indonesia Tumpah Darahku   (1928)
Kategori: Karya Sastra

 

Indonesia Tumpah Darahku merupakan kumpulan sajak kedua yang dikarang oleh Muhammad Yamin. Kumpulan sajak itu diterbitkan oleh Muhammad Yamin dua hari sebelum Sumpah Pemuda dengan titimangsa: Pasundan, 26 Oktober 1928. Buku tersebut ditujukannya kepada handai taulanku yang menghargai bahasa Indonesia. Sambutlah harapan ini sebagai buah tangan kepada kekasih yang kunanti. Kumpulan sajak ini dimulai dengan mottonya:

Bersatu kita teguh
Bercerai kita jatuh

Penerbitan buku kumpulan sajak itu diusahakan sendiri oleh Muhammad Yamin dan buku tersebut tidak pernah dicetak ulang.

Isi buku Indonesia Tumpah Darahku terdiri atas 88 bait yang setiap bait mempunyai tujuh larik dengan rima akhir a a a b c c c. Keseluruhan sajak itu memberikan penjelasan dan kesadaran, bahwa Indonesia adalah tumpah darah, tanah air kita yang perlu dimuliakan. Tidak seperti kumpulan sajak Tanah Air, dalam kumpulan sajak Indonesia Tumpah Darahku, Yamin tidak lagi menyebutkan Sumatra sebagai tanah air, tetapi Indonesia.

A. Teeuw (1980) dalam Sastra Baru Indonesia I mengatakan, bahwa dalam kumpulan sajak Indonesia Tumpah Darahku, Yamin memperlihatkan pemakaian bahasa yang masih konvensional dan masih mengandung segala unsur kelemahan yang kita dapati pada karyanya yang permulaan. Yang paling menarik dalam karya ini adalah isinya. Baik dari judulnya maupun dari isinya jelaslah bahwa ketika itu suatu perubahan yang penting mulai terlihat, yaitu perubahan dari pandangan kedaerahan dengan perhatian kepada soal kebudayaan, kepada pandangan kebangsaan dengan perhatian ditumpukan kepada soal politik, terutama cita-cita potitik tentang kemerdekaan Indonesia.

Prof. Dr. Sarwadi, guru besar bahasa dan sastra Indonesia IKIP Yogyakarta (1994) dalam bukunya Rangkuman Sejarah Sastra Indonesia Modern mengatakan, bahwa apabila kita perhatikan kumpulan sajak Indonesia Tumpah Darahku, hakikatnya ada satu nama dasar yang menjiwai semua sajak Yamin dan nama itu jelas terlihat pada Indonesia Tumpah Darahku. di dalam kumpulan sajak itu terlihat, (1) kecintaan Yamin yang menulang sumsum kepada bangsa, bahasa, dan tanah air, (2) usaha Yamin yang sangat keras untuk memajukan bahasa Indonesia, (3) kekaguman Yamin kepada kejayaan bangsa pada masa kebesaran Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit, dan (4) kecenderungan Yamin kepada persatuan dan kesatuan bangsa untuk memperoleh kebesaran yang hilang itu.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Serambi Indonesia
    Serambi Indonesia dirintis dan didirikan oleh M. Nourhalidyn dan H. Sjamsul Kahar. Terbit perdana pada 9 Februari 1989 dengan SIUPP No. 087/SK/Menpen/ SIUPP/A/7/1986. ISSN: 0852-6621, penerbit PT ...
  • Mimbar Indonesia
    Mimbar Indonesia merupakan majalah mingguan yang terbit setiap hari Sabtu. Terbit pertama kali 10 November 1947 dan terakhir tahun 1966. Diterbitkan oleh Yayasan Darma, Jalan Cikini No. 31, ...
  • Indonesia
    Indonesia merupakan majalah bulanan kebudayaan. Majalah ini berukuran 15,5 x 22 cm dan terbit pertama kalinya pada Februari 1949, dengan Pemimpin Redaksi: Idrus. Penerbit: Balai Pustaka; Alamat ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Indonesia Tumpah Darahku   (1928)
    Kategori: Karya Sastra

     

    Indonesia Tumpah Darahku merupakan kumpulan sajak kedua yang dikarang oleh Muhammad Yamin. Kumpulan sajak itu diterbitkan oleh Muhammad Yamin dua hari sebelum Sumpah Pemuda dengan titimangsa: Pasundan, 26 Oktober 1928. Buku tersebut ditujukannya kepada handai taulanku yang menghargai bahasa Indonesia. Sambutlah harapan ini sebagai buah tangan kepada kekasih yang kunanti. Kumpulan sajak ini dimulai dengan mottonya:

    Bersatu kita teguh
    Bercerai kita jatuh

    Penerbitan buku kumpulan sajak itu diusahakan sendiri oleh Muhammad Yamin dan buku tersebut tidak pernah dicetak ulang.

    Isi buku Indonesia Tumpah Darahku terdiri atas 88 bait yang setiap bait mempunyai tujuh larik dengan rima akhir a a a b c c c. Keseluruhan sajak itu memberikan penjelasan dan kesadaran, bahwa Indonesia adalah tumpah darah, tanah air kita yang perlu dimuliakan. Tidak seperti kumpulan sajak Tanah Air, dalam kumpulan sajak Indonesia Tumpah Darahku, Yamin tidak lagi menyebutkan Sumatra sebagai tanah air, tetapi Indonesia.

    A. Teeuw (1980) dalam Sastra Baru Indonesia I mengatakan, bahwa dalam kumpulan sajak Indonesia Tumpah Darahku, Yamin memperlihatkan pemakaian bahasa yang masih konvensional dan masih mengandung segala unsur kelemahan yang kita dapati pada karyanya yang permulaan. Yang paling menarik dalam karya ini adalah isinya. Baik dari judulnya maupun dari isinya jelaslah bahwa ketika itu suatu perubahan yang penting mulai terlihat, yaitu perubahan dari pandangan kedaerahan dengan perhatian kepada soal kebudayaan, kepada pandangan kebangsaan dengan perhatian ditumpukan kepada soal politik, terutama cita-cita potitik tentang kemerdekaan Indonesia.

    Prof. Dr. Sarwadi, guru besar bahasa dan sastra Indonesia IKIP Yogyakarta (1994) dalam bukunya Rangkuman Sejarah Sastra Indonesia Modern mengatakan, bahwa apabila kita perhatikan kumpulan sajak Indonesia Tumpah Darahku, hakikatnya ada satu nama dasar yang menjiwai semua sajak Yamin dan nama itu jelas terlihat pada Indonesia Tumpah Darahku. di dalam kumpulan sajak itu terlihat, (1) kecintaan Yamin yang menulang sumsum kepada bangsa, bahasa, dan tanah air, (2) usaha Yamin yang sangat keras untuk memajukan bahasa Indonesia, (3) kekaguman Yamin kepada kejayaan bangsa pada masa kebesaran Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit, dan (4) kecenderungan Yamin kepada persatuan dan kesatuan bangsa untuk memperoleh kebesaran yang hilang itu.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Serambi Indonesia
    Serambi Indonesia dirintis dan didirikan oleh M. Nourhalidyn dan H. Sjamsul Kahar. Terbit perdana pada 9 Februari 1989 dengan SIUPP No. 087/SK/Menpen/ SIUPP/A/7/1986. ISSN: 0852-6621, penerbit PT ...
  • Mimbar Indonesia
    Mimbar Indonesia merupakan majalah mingguan yang terbit setiap hari Sabtu. Terbit pertama kali 10 November 1947 dan terakhir tahun 1966. Diterbitkan oleh Yayasan Darma, Jalan Cikini No. 31, ...
  • Indonesia
    Indonesia merupakan majalah bulanan kebudayaan. Majalah ini berukuran 15,5 x 22 cm dan terbit pertama kalinya pada Februari 1949, dengan Pemimpin Redaksi: Idrus. Penerbit: Balai Pustaka; Alamat ...
  • Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia
    Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia Daring ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari versi cetaknya yang sudah terlebih dahulu diterbitkan pada tahun 2013.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia 5
    Layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
  • Serambi Indonesia
    Serambi Indonesia dirintis dan didirikan oleh M. Nourhalidyn dan H. Sjamsul Kahar. Terbit perdana pada 9 Februari 1989 dengan SIUPP No. 087/SK/Menpen/ SIUPP/A/7/1986. ISSN: 0852-6621, penerbit PT ...
  • Mimbar Indonesia
    Mimbar Indonesia merupakan majalah mingguan yang terbit setiap hari Sabtu. Terbit pertama kali 10 November 1947 dan terakhir tahun 1966. Diterbitkan oleh Yayasan Darma, Jalan Cikini No. 31, ...
  • Indonesia
    Indonesia merupakan majalah bulanan kebudayaan. Majalah ini berukuran 15,5 x 22 cm dan terbit pertama kalinya pada Februari 1949, dengan Pemimpin Redaksi: Idrus. Penerbit: Balai Pustaka; Alamat ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa