• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Kita Lahir sebagai Dongengan   (2000)
Kategori: Karya Sastra

 
 

Kita Lahir sebagai Dongengan merupakan kumpulan sajak karya Soni Farid Maulana. Sebagai sajak-sajak pilihan Soni dalam kurun waktu enam tahun, yaitu sejak tahun 1984—2000. Kita Lahir sebagai Dongengan diterbitkan di Magelang tahun 2000 oleh penerbit Indonesia Tera. Enam puluh delapan sajak yang tersebar di berbagai meia seperti Pikiran Rakyat, Berita Buana, Bandung Pos, dan Horison terangkum di dalam buku kumpulan sajak ini.

Sajak-sajak Soni Farid Maulana dalam kumpulan ini sangat menonjol dalam pelukisan situasi, peristiwa, suasana batin, dan benturan nilai-nilainya. Semuanya memberi nyawa pada peristiwa-peristiwa sederhana atau memberi nyawa pada benda-benda. Misalnya, sajak "Langgam Biasa" mengungkapkan kehidupan yang papa yang dilukiskan secara imajinatif atau ambivalensi petualangan rohani yang dilukiskan amat tajam dan ringkas dalam sajak "Orang Malam". Demikian pula dalam "Solitude" yang menampakkan ambivalensi kerinduan dan kesepian.

Jika dipertimbangkan dari diksi, pilihan kata Soni Farid Maulana dalam kumpulan sajak ini tidak aneh-aneh, bahkan biasa saja. Namun, karena hal ini pula seringkali membawa efek imajinatif dan konseptual yang tidak biasa. Bahkan, terkadang mengejutkan. Di situlah letak kekuatan Soni Farid Maulana, yakni kesahajaan yang menggigit.

Satu lagi yang menarik dalam kumpulan sajak ini adalah olahan tema. Tema kemiskinan, kesepian, kontradiksi yang liar, maut, religiusitas, dan keprihatinan sosial mendominasi keenampuluh delapan sajak dalam kumpulan ini. Dalam kaitan dengan religiusitas, Soni begitu terampil bicara tentang tema-tema sekitar tubuh, ruh, maut, dan cinta. Kata dan kalimat lebih terampil menggali kedalaman dan merumuskan yang tak terumuskan. Sebutlah "Langgam Malam", "Lagu dalam Hujan", dan "Melangkah dalam Hujan" adalah beberapa sajaknya yang paling berhasil mengolah tema-tema itu.

Bambang Sugiharto, pakar filsafat lulusan Universitas Angelicum, Roma yang dipercayai sebagai orang yang memberi pengantar kumpulan sajak tersebut mengatakan bahwa yang langsung terasa ketika merunut sajak-sajak Soni Farid Maulana bukanlah penjelajahan estetiknya, bukan pula komitmen sosial ala penyair pamlet, melainkan keluguannya untuk setia pada apa pun yang dirasakan dan dialaminya. Keluguan yang memberi kesan seolah ia tidak peduli apakah sajaknya cukup estetis ataukah cukup menyiratkan kepedulian sosial.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Panggilan Tanah Kelahiran
    Panggilan Tanah Kelahiran merupakan novel yang ditulis oleh Dt. B. Nurdin Jacub dan diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta, pada tahun 1967. Novel itu bercerita tentang seorang putra ...
  • BaJi Jang Belum Lahir
    Judul : BaJi Jang Belum Lahir Bahasa : indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Kita Lahir sebagai Dongengan   (2000)
    Kategori: Karya Sastra

     
     

    Kita Lahir sebagai Dongengan merupakan kumpulan sajak karya Soni Farid Maulana. Sebagai sajak-sajak pilihan Soni dalam kurun waktu enam tahun, yaitu sejak tahun 1984—2000. Kita Lahir sebagai Dongengan diterbitkan di Magelang tahun 2000 oleh penerbit Indonesia Tera. Enam puluh delapan sajak yang tersebar di berbagai meia seperti Pikiran Rakyat, Berita Buana, Bandung Pos, dan Horison terangkum di dalam buku kumpulan sajak ini.

    Sajak-sajak Soni Farid Maulana dalam kumpulan ini sangat menonjol dalam pelukisan situasi, peristiwa, suasana batin, dan benturan nilai-nilainya. Semuanya memberi nyawa pada peristiwa-peristiwa sederhana atau memberi nyawa pada benda-benda. Misalnya, sajak "Langgam Biasa" mengungkapkan kehidupan yang papa yang dilukiskan secara imajinatif atau ambivalensi petualangan rohani yang dilukiskan amat tajam dan ringkas dalam sajak "Orang Malam". Demikian pula dalam "Solitude" yang menampakkan ambivalensi kerinduan dan kesepian.

    Jika dipertimbangkan dari diksi, pilihan kata Soni Farid Maulana dalam kumpulan sajak ini tidak aneh-aneh, bahkan biasa saja. Namun, karena hal ini pula seringkali membawa efek imajinatif dan konseptual yang tidak biasa. Bahkan, terkadang mengejutkan. Di situlah letak kekuatan Soni Farid Maulana, yakni kesahajaan yang menggigit.

    Satu lagi yang menarik dalam kumpulan sajak ini adalah olahan tema. Tema kemiskinan, kesepian, kontradiksi yang liar, maut, religiusitas, dan keprihatinan sosial mendominasi keenampuluh delapan sajak dalam kumpulan ini. Dalam kaitan dengan religiusitas, Soni begitu terampil bicara tentang tema-tema sekitar tubuh, ruh, maut, dan cinta. Kata dan kalimat lebih terampil menggali kedalaman dan merumuskan yang tak terumuskan. Sebutlah "Langgam Malam", "Lagu dalam Hujan", dan "Melangkah dalam Hujan" adalah beberapa sajaknya yang paling berhasil mengolah tema-tema itu.

    Bambang Sugiharto, pakar filsafat lulusan Universitas Angelicum, Roma yang dipercayai sebagai orang yang memberi pengantar kumpulan sajak tersebut mengatakan bahwa yang langsung terasa ketika merunut sajak-sajak Soni Farid Maulana bukanlah penjelajahan estetiknya, bukan pula komitmen sosial ala penyair pamlet, melainkan keluguannya untuk setia pada apa pun yang dirasakan dan dialaminya. Keluguan yang memberi kesan seolah ia tidak peduli apakah sajaknya cukup estetis ataukah cukup menyiratkan kepedulian sosial.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Panggilan Tanah Kelahiran
    Panggilan Tanah Kelahiran merupakan novel yang ditulis oleh Dt. B. Nurdin Jacub dan diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta, pada tahun 1967. Novel itu bercerita tentang seorang putra ...
  • BaJi Jang Belum Lahir
    Judul : BaJi Jang Belum Lahir Bahasa : indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah
  • Panggilan Tanah Kelahiran
    Panggilan Tanah Kelahiran merupakan novel yang ditulis oleh Dt. B. Nurdin Jacub dan diterbitkan oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta, pada tahun 1967. Novel itu bercerita tentang seorang putra ...
  • BaJi Jang Belum Lahir
    Judul : BaJi Jang Belum Lahir Bahasa : indonesia Data Publikasi: Publikasi majalah
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa