Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Persetujuan dengan Iblis merupakan novel setebal 48 halaman karya Muhammad Ali yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1955 oleh Penerbit Balai Buku Surabaya. Novel tersebut mengisahkan perjalanan hidup Aminudin yang semula taat kepada Allah SWT kemudian berubah batil dan akhirnya menjadi kafirkarena melakukan bunuh diri dengan terjun dari atas jembatan.
Sadar memiliki nama yang bermakna 'taat beragama', Aminudin semula mencoba menjalani hidup secara tertib sesuai dengan ketentuan agama Islam yang dianut dan diyakininya. Akan tetapi, sejak pertemuannya dengan Erna, teman SMA yang pernah dipacarinya, keimanan Aminudin mulai goyah. Godaan iblis membuatnya melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama. Ia mulai sering mengunjungi Erna, minum-minum, hingga melakukan perbuatan dosa dengan Erna. Kuatnya godaan iblis dan lemahnya iman Aminudin membuat sosok Aminudin semakin identik dengan iblis. Aminudin tidak pernah lagi bersembahyang, apalagi mengaji. Ia bahkan tega membunuh Erna dan bayi yang dikandungnya.Setelah pembunuhan, Aminudin menyesali perbuatannya dan teringat kepada Tuhan. Keinginan Aminudin untuk kembali kepada sang Khalik mengakibatkan iblis marah. Ia menganggap Aminudin sekarang sebagai musuhnya. Iblis mengajukan pilihan kepada Aminudin yang kalut, tetapi Aminudin bersikap tegas dan menolak pilihan yang diajukan iblis. Penolakan Aminudin mengakibatkan iblis marah dan meninggalkan Aminudin dalam kesendiriannya yang tidak menentu. Ternyata Aminudin belum sepenuhnya mampu kembali beriman kepada Allah sehingga kegalauan jiwa yang dialaminya mengakibatkan Aminudin mencari jalan pendek untuk mengakhiri keputusasaannya.Aminudin akhirnya terbukti mengalami kekalahan total dalam peperanganmenghadapi Iblis yang licik dan culas sehingga tema novel Persetujuan dengan Iblis adalah "keimanan yang diyakini seseorang hendaknya dilakukan secara total dan ikhlas sehingga tidak mudah tergoda bujukan iblis".
Maman Mahayana (1992) dalam Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern mencatat novel Persetujuan dengan Iblis pada bagian lampiran buku itu. NovelPersetujuan dengan Iblis karya Muhammad Ali cukup penting kedudukannya dalam perkembangan sastra Indonesia. Novel itu disajikan dengan teknik monolog interior (monolog dalaman) yaitu cakapan batin yang dapat menggambarkan arus kesadaran seorang tokoh dalam cerita rekaan yang sekaligus mengungkapkan pikiran, emosi, dan pengalaman batin seorang tokoh. Teknik monolog interior adalah teknik yang jarang digunakan ketika novel itu pertama kali terbit sehingga pada zamannya dikatakan sebagai gaya yang khas.