• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Sistem Informasi Monitoring Kedaulatan Bahasa

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Tarian Bumi   (2000)
Kategori: Karya Sastra

 
 

Tarian Bumi adalah novel karya Oka Rusmini yang diterbitkan oleh dua penerbit, yakni Indonesia Tera, Yogyakarta (cetakan IV, 2004) dan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, tahun 2007.

Pada tahun 2003, novel ini mendapat Penghargaan Penulisan Karya Sastra 2003 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dulu Pusat Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Novel ini oleh kritikus sastra dianggap sebuah babak baru penulisan prosa panjang di Indonesia dengan menampilkan dunia wanita yang sama sekali berbeda dibandingkan penggambaran yang pernah ada dalam khazanah sastra sebelumnya. Belum pernah terjadi, wanita dalam fiksi dicitrakan sebagai sosok-sosok yang begitu kuat, gelisah, mandiri, radikal, dan memberontak seperti dalam Tarian Bumi. Dengan mengambil budaya Bali sebagai latar, novel ini merupakan gugatan yang sangat keras terhadap kemapanan nilai-nilai lama yang tertutup dan angkuh.

Telaga adalah wanita keturunan brahmana, kasta tertinggi dalam masyarakat Bali yang menabrak nilai sakral adat karena bersedia dikawini oleh laki-laki sudra, kasta terendah. Perkawinan itu tentu saja tidak direstui ibunya, Luh sekar yang sejak awal mengharapkan anaknya disunting lelaki bangsawan. Sementara, oleh ibu mertuanya, Telaga juga tidak sepenuhnya diterima karena kehadiran wanita brahmana dalam keluarga sudra diyakini hanya akan membawa sial dan itu terbukti. Ketika anak telaga berusia 5 tahun, suami Telaga meninggal dunia dan banyak hal lain lagi yang berubah pada keluarga suaminya sejak kedatangannya Telaga. Semua itu disebabkan oleh status kebangsawanan Telaga. Oleh karena itu, ia harus menanggalkan dengan melakukan ucapan pamit pada leluhurnya, inilah kalimat penutup novel Tarian Bumi: "Telaga ... membiarkan perempuan tua itu mencuci kaki di ubun-ubunnya untuk menjelmakan dirinya menjadi perempuan baru. Perempuan sudra!"

Di sisi lain muncul isu yang tidak baik yang tergambar dalam sebuah bisik-bisik di warung yang sempat didengar oleh Kenten. "Mereka menjalin cinta. Mengerikan .." Apakah Kenten seorang lesbian? Tidak sekalipun istilah itu muncul dalam novell itu. Akan tetapi, jika merujuk pada pengertian lesbianisme yang diberikan oleh seorang kritikus sastra feminisme-lesbian Lilian Faderman, dapat disimpulkan bahwa Kenten memang wanita lesbian. Menurut Lilian, seperti dikutip Soenarji Djajanegara dalam buku Kritik Sastra Feminisme: Sebuah Pengantar (2000), kata lesbian menggambarkan suatu hubungan perasaan mendalam dan kasih sayang terjalin di antara dua perempuan. Hubungan seksual sedikit atau banyak mungkin terjadi di antara mereka atau mungkin sama sekali tidak terjadi. Kedua perempuan itu lebih suka menjalani hidup bersama dan berbagi pengalaman yang sama.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Bumi Manusia
    Bumi Manusia merupakan novel karya Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkanpada tahun 1980 oleh Hasta Mitra, Jakarta. Buku dengan format 15 x 21 cm dan tebal 354 halaman itu sampai akhir tahun 1980 ...
  • Lesbumi
    Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) merupakan organisasi kebudayaan Nahdhatul Ulama. Usmar Ismail dan Asrul Sani pernah menjabat sebagai ketuanya. Keberadaan Lesbumi merupakan ...
  • Pemertahanan Tradisi dalam Novel Di Bumi Aku Bersua di Langit Aku Bertemu Karya Titis Basino P.I.
    Peneliti : Rieza Utami Meithawati Tanggal Penelitian : 10-03-2003 Abstrak :Penelitian ini berusaha memahami pemertahanan tradisi yang terdapat dalam novel Titis Basino P.I. yang terfokus pada ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Tarian Bumi   (2000)
    Kategori: Karya Sastra

     
     

    Tarian Bumi adalah novel karya Oka Rusmini yang diterbitkan oleh dua penerbit, yakni Indonesia Tera, Yogyakarta (cetakan IV, 2004) dan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, tahun 2007.

    Pada tahun 2003, novel ini mendapat Penghargaan Penulisan Karya Sastra 2003 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dulu Pusat Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Novel ini oleh kritikus sastra dianggap sebuah babak baru penulisan prosa panjang di Indonesia dengan menampilkan dunia wanita yang sama sekali berbeda dibandingkan penggambaran yang pernah ada dalam khazanah sastra sebelumnya. Belum pernah terjadi, wanita dalam fiksi dicitrakan sebagai sosok-sosok yang begitu kuat, gelisah, mandiri, radikal, dan memberontak seperti dalam Tarian Bumi. Dengan mengambil budaya Bali sebagai latar, novel ini merupakan gugatan yang sangat keras terhadap kemapanan nilai-nilai lama yang tertutup dan angkuh.

    Telaga adalah wanita keturunan brahmana, kasta tertinggi dalam masyarakat Bali yang menabrak nilai sakral adat karena bersedia dikawini oleh laki-laki sudra, kasta terendah. Perkawinan itu tentu saja tidak direstui ibunya, Luh sekar yang sejak awal mengharapkan anaknya disunting lelaki bangsawan. Sementara, oleh ibu mertuanya, Telaga juga tidak sepenuhnya diterima karena kehadiran wanita brahmana dalam keluarga sudra diyakini hanya akan membawa sial dan itu terbukti. Ketika anak telaga berusia 5 tahun, suami Telaga meninggal dunia dan banyak hal lain lagi yang berubah pada keluarga suaminya sejak kedatangannya Telaga. Semua itu disebabkan oleh status kebangsawanan Telaga. Oleh karena itu, ia harus menanggalkan dengan melakukan ucapan pamit pada leluhurnya, inilah kalimat penutup novel Tarian Bumi: "Telaga ... membiarkan perempuan tua itu mencuci kaki di ubun-ubunnya untuk menjelmakan dirinya menjadi perempuan baru. Perempuan sudra!"

    Di sisi lain muncul isu yang tidak baik yang tergambar dalam sebuah bisik-bisik di warung yang sempat didengar oleh Kenten. "Mereka menjalin cinta. Mengerikan .." Apakah Kenten seorang lesbian? Tidak sekalipun istilah itu muncul dalam novell itu. Akan tetapi, jika merujuk pada pengertian lesbianisme yang diberikan oleh seorang kritikus sastra feminisme-lesbian Lilian Faderman, dapat disimpulkan bahwa Kenten memang wanita lesbian. Menurut Lilian, seperti dikutip Soenarji Djajanegara dalam buku Kritik Sastra Feminisme: Sebuah Pengantar (2000), kata lesbian menggambarkan suatu hubungan perasaan mendalam dan kasih sayang terjalin di antara dua perempuan. Hubungan seksual sedikit atau banyak mungkin terjadi di antara mereka atau mungkin sama sekali tidak terjadi. Kedua perempuan itu lebih suka menjalani hidup bersama dan berbagi pengalaman yang sama.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Bumi Manusia
    Bumi Manusia merupakan novel karya Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkanpada tahun 1980 oleh Hasta Mitra, Jakarta. Buku dengan format 15 x 21 cm dan tebal 354 halaman itu sampai akhir tahun 1980 ...
  • Lesbumi
    Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) merupakan organisasi kebudayaan Nahdhatul Ulama. Usmar Ismail dan Asrul Sani pernah menjabat sebagai ketuanya. Keberadaan Lesbumi merupakan ...
  • Pemertahanan Tradisi dalam Novel Di Bumi Aku Bersua di Langit Aku Bertemu Karya Titis Basino P.I.
    Peneliti : Rieza Utami Meithawati Tanggal Penelitian : 10-03-2003 Abstrak :Penelitian ini berusaha memahami pemertahanan tradisi yang terdapat dalam novel Titis Basino P.I. yang terfokus pada ...
  • Bumi Manusia
    Bumi Manusia merupakan novel karya Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkanpada tahun 1980 oleh Hasta Mitra, Jakarta. Buku dengan format 15 x 21 cm dan tebal 354 halaman itu sampai akhir tahun 1980 ...
  • Lesbumi
    Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) merupakan organisasi kebudayaan Nahdhatul Ulama. Usmar Ismail dan Asrul Sani pernah menjabat sebagai ketuanya. Keberadaan Lesbumi merupakan ...
  • Pemertahanan Tradisi dalam Novel Di Bumi Aku Bersua di Langit Aku Bertemu Karya Titis Basino P.I.
    Peneliti : Rieza Utami Meithawati Tanggal Penelitian : 10-03-2003 Abstrak :Penelitian ini berusaha memahami pemertahanan tradisi yang terdapat dalam novel Titis Basino P.I. yang terfokus pada ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa