DT. B. Nurdin Yakob merupakan sastrawan yang mengarang novel, cerpen, buku cerita anak-anak, buku tentang adat dan budaya Minangkabau, serta sastra rakyat Minangkabau. Ia dilahirkan di Dilam, Solok, Sumatra Barat 12 Oktober 1920. Pendidikannya cukup tinggi, mulai dari HIS, MULO, AMS, dan terakhir tamat sekolah wartawan pada Instituut Journalist en Algemmene Ontwikkeling tahun 1942 di Jakarta.
Kariernya sebagai wartawan dimulai tahun 1950. Selain itu, ia juga mengajar di SMA A, SMA B, dan SMA C di Bukittinggi. Profesinya sebagai guru berlanjut sampai ia menduduki jabatan sebagai Direktur SMA Negeri Padangpanjang hingga pensiun tahun 1980. Sesudah itu, ia memimpin INS (Indische Nederlands School) di Kayutanam dan memberi kuliah di Universitas Muhammadiyah, Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) semuanya di Padang, Bukittinggi, dan Padangpanjang, Sumatra Barat.
Dalam bukunya yang berjudul Minangkabau Tanah Pusaka, 1991 terdapat riwayat hidupnya. Dalam riwayat hidupnya itu tercatat karya-karyanya, antara lain (1) Panggilan Tanah Kelahiran (1967), diterbitkan di Jakarta oleh PN Balai Pustaka (roman), (2) Lingkaran-lingkaran Kemelut (roman), (3) Cintaku Terlihat di Wajahnya (roman), (4) Di Balik Kabut Kota Gerimis (roman), (5) Pesta Menghela Kayu (1962), diterbitkan di Jakarta oleh NV Nusantara Bukittinggi (kumpulan cerpen), (6) Dara di Balik Kaca, (1963) (kumpulan cerpen), (7) Puteri Cenderawasih (cerita anak-anak), (8) Puteri Sejuta Senyum (cerita anak-anak), (9) Puteri Tamansari (cerita anak-anak), (10) Tiga Tenaga Raksasa (cerita anak-anak), dan (11) Si Buyung Telong (cerita anak-anak).
Dalam buku Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern Edisi Baru, penerbit Djambatan, Jakarta, cetakan III, 1990, Pamusuk Eneste mencatat tiga buku lagi karya Dt. B. Nurdin Yakub, yaitu (1) Budi dan Maut, 1964 (kumpulan cerpen), (2) Petualangan Cilik (cerita anak-anak), dan (3) Menanti Daun-Daun Menghijau (novel).
Di samping itu, ia menulis dua buah cerita rakyat Minangkabau, yaitu (1) Tapian Larangan (1982) yang diterbitkan oleh Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta (2) Puti Marintau Aluih (1961) diterbitkan oleh CV Indah, Bukittinggi. Kedua cerita rakyat ini ditulisnya dalam bahasa Minangkabau. Karya nonsastra yang ditulisnya adalah (1) Minangkabau Tanah Pusaka: Tambo Minangkabau, Buku Pertama 1987, (2) Minangkabau Tanah Pusaka: Tambo Minangkabau, Buku Kedua, 1987, (3) Minangkabau Tanah Pusaka: Tambo Minangkabau, Buku Ketiga, 1987, dan (4) Minangkabau Tanah Pusaka: Sejarah Minangkabau, Buku Pertama, 1991, cetakan II. Keempat buku tersebut diterbitkan oleh penerbit Pustaka Indonesia, Bukittinggi.
Penghargaan yang pernah diperolehnya, antara lain, ialah (1) hadiah penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1975, dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-30 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, (2) hadiah penghargaan sebagai sastrawan dari Gubernur Sumatra Barat pada tahun 1978, (3) hadiah penulis terbaik BBC London, dan (4) Hadiah Sayembara Besar Mengarang PN Balai Pustaka, untuk Bacaan Dewasa, 1966, atas karyanya Panggilan Tanah Kelahiran.