Darman Moenir, pengarang novel Bako ini, lahir di Sawah Tengah, Batusangkar, Sumatra Barat pada 27 Juli 1952. Dia menikah dengan Darhana Bakar. Mereka dikaruniai 6 orang anak, tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Darman pernah kuliah di Sekolah Seni Rupa Indonesia tahun 1974, kuliah di Jurusan Bahasa Inggris, Akademi Bahasa Asing (ABA) Prayoga, Padang, dan tahun 1981 kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Bung Hatta, Padang tetapi tidak tamat.
Dia bekerja di Museum Negeri Provinsi Sumatra Barat kemudian bekerja sebagai korektor di harian Haluan, Padang.
Kegemarannya menulis dimulai sejak ia berusia 18 tahun. Tulisan-tulisannya terdiri atas puisi, cerita pendek, serta esai sastra dan budaya. Tulisan-tulisan itu dimuat di berbagai media massa, seperti di majalah Horison, Titian, Pandji Masjarakat, Pertiwi, Kartini, Ummul Qur'an, dan Kalam serta di harian Kompas, Pelita, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Karya, Media Indonesia, Indonesia Raya, Republika, Berita Minggu (Singapura), dan di surat kabar terbitan Sumatra Barat, yakni Haluan.
Karya-karyanya yang berupa puisi kemudian dikumpulkan dalam buku antologi, dengan judul Kenapa Hari Panas Sekali? (1975) dan Tanpa Makna. Selain itu, beberapa puisinya dimuat dalam buku Tonggak 4: Antologi Puisi Indonesia Modern (oleh Linus Suryadi Ag.), 1987; Dari Negeri Poci 2 (disusun oleh F. Rahardi), Dari Negeri Poci 3 (disusun oleh Adri Darmadji, dkk.).
Cerpennya dimuat dalam buku antologi Cerpen-Cerpen Nusantara Mutakhir (oleh Suratman Markasan, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kualalumpur, Malaysia). Karya esainya dimuat dalam buku antologi Asian Writers on Literature and Justice. Cerpen-cerpennya yang telah diantologikan berjudul Jelaga Pusaka Tinggi, dan diterbitkan oleh Angkasa, Bandung, 1997 dengan kata pengantar oleh H.B. Jassin. Antologi itu memuat 23 cerita pendek yang pernah dimuat di berbagai surat kabar dan majalah, seperti Republika, Media Indonesia, dan Suara Karya serta majalah Horison.
Darman Moenir pernah memperoleh hadiah dalam sayembara penulisan karya fiksi, misalnya novel Bako mendapat Hadiah Utama Sayembara Mengarang Roman DKJ tahun 1980 kemudian diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1983. Buku ini dicetak ulang oleh penerbit yang sama tahun 1994. Selain itu, novelnya yang lain juga diterbitkan oleh Balai Pustaka, seperti Dendang, 1988 dan dicetak ulang tahun 1990 dan 1993. Novel Aku, Keluargaku, Tetanggaku merupakan novel pemenang kedua Sayembara Mengarang Novel Majalah Kartini, 1993. Novel Gumam diterbitkan oleh CV 28-28, Padang. Pada tahun 1992 Darman Moenir menerima Hadiah Sastra dari Pemerintah Republik Indonesia.
Di samping itu, Darman Moenir yang juga menulis novel anak-anak, seperti Surat dari Seorang Prajurit 45 kepada Cucunya diterbitkan oleh Angkasa Raya, Padang dan Di Lembah Situjuh Batur diterbitkan oleh Tiga Sari Utama, Padang. Dia juga menulis cerita anak-anak, seperti Ingin Jadi Pak Habibie, Adik Bertanya tentang Laut, dan Dongeng dan Kisah dari Minangkabau, yang semuanya itu diterbitkan oleh Esa, Padang.
Dengan Individual Grand dari Ford Foundation, Darman Moenir mengadakan penelitian tentang "Tambo Minangkabau". Dia juga sering mengikuti pertemuan sastrawan, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Konferensi Pengarang Asia yang diselenggarakan Pen Club di Filipina (tahun 1980), Hari Sastra di Ipoh, Malaysia (1980), Pertemuan Dunia Melayu '82 di Malaysia (1982), Kongres Kesenian I di Jakarta (1985), International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat (1988), Kongres Kebudayaan di Jakarta (1991), dan A Seminar on "Experiments and Freedom" yang diselenggarakan oleh The Lontar Foundation dan The Association of American Publishers di Ciloto, Jawa Barat (1996).