• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 
Ismail Marahimin   (1934-2008)
Kategori: Pengarang Sastra

 
 

Ismail Marahimin lahir tanggal 25 April 1934 di Medan dan meninggal 26 Desember 2008. Pendidikan SD ditempuhnya di Medan, Pekanbaru, dan Binjei, selanjutnya SMP, SGA, PGSLP, dan IKIP di Medan, Jurusan Sastra Inggris (1964). Istrinya bernama Hiang Marahimin, pernah menjadi wartawati senior majalah Femina.

Tahun 1969--1971 ia memperdalam studi di University of Hawaii. Dia bekerja sebagai dosen IKIP Medan, kemudian pindah ke Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta. Sesungguhnya pekerjaan sebagai pendidik sudah dimulainya ketika ia masih kuliah di IKIP Medan, yaitu sebagai guru SMP. Di samping itu, ia juga pernah bekerja sebagai editor majalah pariwisata Indonesia Your Destination dan pernah aktif menulis berbagai artikel dalam harian Kompas dan majalah Tempo serta pernah pula bekerja pada majalah Eksekutif.

Sebagai sastrawan, nama Ismail Marahimin baru dikenal luas tahun 1977 ketika Dewan Kesenian Jakarta mengumumkan karyanya, Dan Perang pun Usai, sebagai pemenang Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta. Menurut pengarangnya, novel tersebut sengaja ditulis untuk mengikuti sayembara itu. Novel Dan Perang pun Usai adalah satu-satunya novel yang ditulisnya, seperti pernyataannya "Saya bukan orang yang tekun di bidang ini. Saya baru menulis kalau kebetulan lagi masa paceklik," demikian pengakuannya (Berita Mobil, 1984).

Novel Dan Perang pun Usai diterbitkan oleh Pustaka Jaya tahun 1979 dan beredar di pasaran tahun 1980. Selain itu, Dan Perang pun Usai juga meraih Hadiah Sastra Pegasus, hadiah sastra yang diberikan oleh Mobil Oil Corporation. Penulisnya mendapatkan hadiah--yang bersifat internasional itu--berupa medali emas bergambarkan kuda terbang (Pegasus), uang 2.000 dollar AS, dan undangan mengunjungi Amerika Serikat dalam rangka mempromosikan novelnya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Dan Perang pun Usai diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul And the War is Over oleh John H. Mc Glynn dan kemudian diterbitkan oleh Lousiana State University Press tahun 1986.

Kehadiran Ismail Marahimin sebagai novelis cukup menarik perhatian kritikus sastra, antara lain Sapardi Djoko Damono yang mengatakan bahwa ketika Ismail Marahimin dinyatakan sebagai pemenang sayembara, usianya tidak kurang dari 43 tahun. Ini suatu pengecualian sebab pada umumnya para penulis novel mulai menerbitkan buku pada usia yang masih sangat muda. Novel pertama Merari Siregar, misalnya, terbit sebelum usianya mencapai 25 tahun, novel pertama Ajip Rosidi terbit sebelum umurnya 20 tahun, dan novel pertama Pramoedya Ananta Toer terbit ketika ia berusia 23 tahun. Munculnya novel Ismail Marahimin ketika usia penulisnya telah 43 tahun, ini membuktikan bahwa dalam dunia sastra orang tidak pernah terlambat untuk memulai sesuatu (Tempo, Tahun IX, Januari 1980).

Sementara itu, Nugroho Notosusanto (Berita Mobil, 1984) mengungkapkan bahwa masa penjajahan Jepang di Indonesia telah meninggalkan pengalaman yang tragis. Namun, para jurnalis dan sejarawan telah menerangkan dan menganalisis masa itu atau beberapa segi dari masa itu dengan pendekatan makro, sedangkan Ismail Marahimin dengan novelnya telah menyentuh kehidupan rakyat kecil di sekitarnya sehingga menggambarkan kehidupan manusia yang sesungguhnya.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Usmar Ismail
    Usmar Ismail mula-mula dikenal sebagai penyair kemudian sebagai penggiat di bidang sandiwara, dan aktif di bidang perfilman. Dia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 20 Maret 1921 dan meninggal ...
  • Taufiq Ismail
    Taufiq Ismail, penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan '66 ini lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Dalam Tempo, Mei 2008 disebutkan bahwa ia pernah ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     
    Ismail Marahimin   (1934-2008)
    Kategori: Pengarang Sastra

     
     

    Ismail Marahimin lahir tanggal 25 April 1934 di Medan dan meninggal 26 Desember 2008. Pendidikan SD ditempuhnya di Medan, Pekanbaru, dan Binjei, selanjutnya SMP, SGA, PGSLP, dan IKIP di Medan, Jurusan Sastra Inggris (1964). Istrinya bernama Hiang Marahimin, pernah menjadi wartawati senior majalah Femina.

    Tahun 1969--1971 ia memperdalam studi di University of Hawaii. Dia bekerja sebagai dosen IKIP Medan, kemudian pindah ke Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta. Sesungguhnya pekerjaan sebagai pendidik sudah dimulainya ketika ia masih kuliah di IKIP Medan, yaitu sebagai guru SMP. Di samping itu, ia juga pernah bekerja sebagai editor majalah pariwisata Indonesia Your Destination dan pernah aktif menulis berbagai artikel dalam harian Kompas dan majalah Tempo serta pernah pula bekerja pada majalah Eksekutif.

    Sebagai sastrawan, nama Ismail Marahimin baru dikenal luas tahun 1977 ketika Dewan Kesenian Jakarta mengumumkan karyanya, Dan Perang pun Usai, sebagai pemenang Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta. Menurut pengarangnya, novel tersebut sengaja ditulis untuk mengikuti sayembara itu. Novel Dan Perang pun Usai adalah satu-satunya novel yang ditulisnya, seperti pernyataannya "Saya bukan orang yang tekun di bidang ini. Saya baru menulis kalau kebetulan lagi masa paceklik," demikian pengakuannya (Berita Mobil, 1984).

    Novel Dan Perang pun Usai diterbitkan oleh Pustaka Jaya tahun 1979 dan beredar di pasaran tahun 1980. Selain itu, Dan Perang pun Usai juga meraih Hadiah Sastra Pegasus, hadiah sastra yang diberikan oleh Mobil Oil Corporation. Penulisnya mendapatkan hadiah--yang bersifat internasional itu--berupa medali emas bergambarkan kuda terbang (Pegasus), uang 2.000 dollar AS, dan undangan mengunjungi Amerika Serikat dalam rangka mempromosikan novelnya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Dan Perang pun Usai diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul And the War is Over oleh John H. Mc Glynn dan kemudian diterbitkan oleh Lousiana State University Press tahun 1986.

    Kehadiran Ismail Marahimin sebagai novelis cukup menarik perhatian kritikus sastra, antara lain Sapardi Djoko Damono yang mengatakan bahwa ketika Ismail Marahimin dinyatakan sebagai pemenang sayembara, usianya tidak kurang dari 43 tahun. Ini suatu pengecualian sebab pada umumnya para penulis novel mulai menerbitkan buku pada usia yang masih sangat muda. Novel pertama Merari Siregar, misalnya, terbit sebelum usianya mencapai 25 tahun, novel pertama Ajip Rosidi terbit sebelum umurnya 20 tahun, dan novel pertama Pramoedya Ananta Toer terbit ketika ia berusia 23 tahun. Munculnya novel Ismail Marahimin ketika usia penulisnya telah 43 tahun, ini membuktikan bahwa dalam dunia sastra orang tidak pernah terlambat untuk memulai sesuatu (Tempo, Tahun IX, Januari 1980).

    Sementara itu, Nugroho Notosusanto (Berita Mobil, 1984) mengungkapkan bahwa masa penjajahan Jepang di Indonesia telah meninggalkan pengalaman yang tragis. Namun, para jurnalis dan sejarawan telah menerangkan dan menganalisis masa itu atau beberapa segi dari masa itu dengan pendekatan makro, sedangkan Ismail Marahimin dengan novelnya telah menyentuh kehidupan rakyat kecil di sekitarnya sehingga menggambarkan kehidupan manusia yang sesungguhnya.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Usmar Ismail
    Usmar Ismail mula-mula dikenal sebagai penyair kemudian sebagai penggiat di bidang sandiwara, dan aktif di bidang perfilman. Dia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 20 Maret 1921 dan meninggal ...
  • Taufiq Ismail
    Taufiq Ismail, penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan '66 ini lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Dalam Tempo, Mei 2008 disebutkan bahwa ia pernah ...
  • Usmar Ismail
    Usmar Ismail mula-mula dikenal sebagai penyair kemudian sebagai penggiat di bidang sandiwara, dan aktif di bidang perfilman. Dia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 20 Maret 1921 dan meninggal ...
  • Taufiq Ismail
    Taufiq Ismail, penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan '66 ini lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Dalam Tempo, Mei 2008 disebutkan bahwa ia pernah ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa