|
Ratna Indraswari Ibrahim
(1949-2011)
|
|
|
Ratna Indraswari Ibrahim dikenal sebagai penulis cerpen yang tokoh utamanya kebanyakan kaum perempuan. Sebagai pengarang, Ratna banyak mengemukakan sikap dan pandangan perempuan serta kejiwaannya. Dia dilahirkan di Malang, Jawa Timur pada tanggal 24 April 1949. Ratna dibesarkan dalam lingkungan keluarga Minang yang hidup dalam perantauan di Malang dari pasangan suami istri Saleh Ibrahim dan Siti Bidasari binti Arifin. Meskipun orang tuanya berasal dari suku Minangkabau, Ratna lahir dan dibesarkan di Malang, Jawa Timur. Pendidikan yang pernah ditempuh adalah SD di Malang tamat tahun 1960, SMP dan SMA di Malang. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Administrasi Niaga, Universitas Brawijaya, Malang, tetapi tidak sampai selesai.
Sebagai aktivis perempuan, Ratna berpengalaman luas dalam berbagai organisasi perempuan. Mulai tahun 1980 sampai sekarang ia duduk sebagai Ketua Yayasan Bhakti Nurani, Malang. Tahun 2000—2003 ia menjadi ketua Litbang Yayasan Kean "Payung", Malang. Keaktifannya dalam organisasi perempuan itu membawa dirinya beberapa kali melawat ke luar negeri dalam usaha mendukung pengembangan kariernya, seperti, ke Amerika pada tahun 1997 selama dua bulan untuk mengikuti Women Leadership Training, tahun 1995 ke Beijing selama dua minggu untuk mengikuti Women International Conggres, dan tahun 1994 Ratna ke Australia selama sebulan mengikuti Disibly Conggres. Semua itu kegiatan di luar kesusastraan hingga memperoleh penghargaan dari Menteri UPW dalam bidang organisasi manajemen pada tahun 1999.
Aktivitas kepengarangan Ratna Indraswari Ibrahim dimulai pada tahun 1974. Karya sastra yang berhasil ditulisnya cukup banyak. Dia menulis puisi, novel, dan cerpen. Akan tetapi, karya yang terbanyak adalah cerpen. Cerpennya dimuat di berbagai media massa, seperti Kompas, Surabaya Post, Jawa Post, Suara Pembaharuan, Kartini, Sarinah, Basis, Horison, Femina, Republika, dan Pikiran Rakyat. Buku berjudul Menjelang Pagi (Balai Pustaka, 1994) merupakan kumpulan cerpen pertamanya yang diterbitkan. Cerpen dan puisinya dimuat dalam berbagai antologi, yaitu Pelajaran Mengarang (Antologi Cerpen, 1993), Lampor (Antologi Cerpen, 1995), Dunia Ibu: Antologi Cerita Pendek Wanita Cerpenis Indonesia (Korrie Layun Rampan, ed.), Ungu: Antologi puisi Wanita Penyair Indonesia (Korrie Layun Rampan, ed.), Gerbong (Antologi Puisi, 1998), Namanya Massa (Kumpulan Cerpen, 2000), Lakon di Kota Kecil (Kumpulan Cerpen, 2001), Sumi dan Gambarnya (Kumpulan Cerpen, 2002), Lemah Tanjung (Novel, 2002), Bukan Pinang (Novel, 2003), dan Noda di Pipi (Kumpulan Cerpen, 2003). Selain itu, hampir setiap tahun terbitan Cerpen Terbaik Kompas, cerpen Ratna selalu ada, antara lain, (1) "Perempuan itu Cantik" dalam Kado Istimewa (Cerpen Pilihan Kompas tahun 1992), "Jerat" dalam Pelajaran Mengarang (Cerpen Pilihan Kompas tahun 1993), "Rambutnya Juminten dalam Lampor (Cerpen Pilihan Kompas tahun 1994), "Namanya Massa" dalam Lelaki yang Kawin dengan Reki (Cerpen Pilihan Kompas tahun 1995), "Tujuh Belas Tahun Lebah Empat Bulan" dalam Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan (Cerpen Pilihan Kompas tahun 1997), dan "Bunga Kopi" dalam (Cerpen Pilihan Kompas tahun 2001).
Ratna Indraswari Ibrahim pernah memenangi sayembara yang diselenggarakan oleh harian Bali Post pada tahun 1980. Dia juga berhasil memperoleh hadiah dalam sayembara cerpen yang diselenggarakan majalah Femina pada tahun 1995, dan cerbung pada tahun 1990. Selain itu, Ratna juga pernah mendapat penghargaan kesusastraan dari Gubernur Jawa Timur pada tahun 2000 karena dianggap sebagai penggerak sastra. Tahun 1998 ia mendapat penghargaan dari Mendiknas dalam bidang kesetiaan pada sastra dan artistik. Kumpulan cerpennya yang berjudul Namanya Massa mendapat penghargaan karya sastra dari Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, pada 2004. Cerpennya beberapa kali masuk dalam Cerpen Terbaik Kompas dan pada tahun 2004 memperoleh penghargaan sebagai penulis cerpen yang dianggap setia dalam berkarya. Ratna Indraswari Ibrahim meninggal pada tanggal 28 Maret 2011 di RSUD dr. Sjaiful Anwar, Malang.
| |
PENCARIAN TERKAIT
Ibrahim SattahIbrahim Sattah lahir di Tarempa, sebuah kota kecil di kawasan Pulau Tujuh, Laut Cina Selatan, Provinsi Kepulauan Riau tahun 1943 dan meninggal pada usia 43 tahun di Pekanbaru, 19 Januari 1988. ... Citra Diri Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Bajunya Sini Karya Ratna Indraswari Ibrahim: Kajian Sosiologi SastraPeneliti : Dara Windiyarti Tanggal Penelitian : 01-01-2006 Abstrak :Penelitian ini bertujuan mengungkap unsur-unsur dan hubungan antarunsur struktur, yaitu alur, tokoh, latar, tema, masalah, dan ... Ratna Indraswari Ibrahim dan Dunianya: Sebuah Pendekatan Sosiologi SastraPeneliti : Dara Windiyarti Tanggal Penelitian : 01-01-2007 Abstrak :Tujuan penelitian ini adalah memaparkan kepengarangan Ratna Indraswari Ibrahim. Sumber data penelitian ini adalah Ratna Indraswari ... RatnawatiProfil Ahli Bahasa:
Nama: Ratnawati
NIP: 197409242001122001
Tempat/Tanggal Lahir: Cangadi, 24 September 0974
Kategori: Penyuluh, Penerjemah, Ahli Bahasa Tindak Pidana, Ahli Bahasa ... Ibrahim SattahIbrahim Sattah lahir di Tarempa, sebuah kota kecil di kawasan Pulau Tujuh, Laut Cina Selatan, Provinsi Kepulauan Riau tahun 1943 dan meninggal pada usia 43 tahun di Pekanbaru, 19 Januari 1988. ... Citra Diri Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Bajunya Sini Karya Ratna Indraswari Ibrahim: Kajian Sosiologi SastraPeneliti : Dara Windiyarti Tanggal Penelitian : 01-01-2006 Abstrak :Penelitian ini bertujuan mengungkap unsur-unsur dan hubungan antarunsur struktur, yaitu alur, tokoh, latar, tema, masalah, dan ... Ratna Indraswari Ibrahim dan Dunianya: Sebuah Pendekatan Sosiologi SastraPeneliti : Dara Windiyarti Tanggal Penelitian : 01-01-2007 Abstrak :Tujuan penelitian ini adalah memaparkan kepengarangan Ratna Indraswari Ibrahim. Sumber data penelitian ini adalah Ratna Indraswari ... RatnawatiProfil Ahli Bahasa:
Nama: Ratnawati
NIP: 197409242001122001
Tempat/Tanggal Lahir: Cangadi, 24 September 0974
Kategori: Penyuluh, Penerjemah, Ahli Bahasa Tindak Pidana, Ahli Bahasa ... |
|