Zuber Usman lahir di Padang 15 Desember 1916, meninggal di Jakarta 25 Juli 1976. Pendidikan yang ditempuh selama di Padang, yaitu Thawalib School (Padangpanjang) dan Islamic College (Padang).
Pendidikan Zuber Usman yang ditempuh setelah di Jakarta adalah Taman Dewasa (Taman Siswa), Fakultas Sastra Universitas Nasional, Jakarta (tamat 1961), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia (tamat 1962). Pernah mengajar di SMA Budi Utomo, SMA YMIK, Taman Maia (Taman Siswa), Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, Jakarta, dan Universitas Muhammadyah. Pekerjaannya sebagai redaktur pada penerbit Balai Pustaka mendorong dirinya menjadi penulis. Siswa-siswa sekolah menengah pada tahun 1960-an sangat mengenal bukunya Kesusastraan Lama Indonesia (1954) dan Kesusastraan Baru Indonesia (1957) yang di beberapa sekolah menjadi buku semacam buku wajib. Hasil studi yang pernah dilakukannya yaitu Kedudukan Bahasa dan Sastra Indonesia (1960), dan terjemahan bersama H.B. Jassin yaitu Cerita Panji dalam Perbandingan (1968) merupakan karya Purbatjaraka yang semula ditulis dalam Bahasa Belanda.
Kisah-kisah jenis dongeng menjadi garapan khusus Zuber Usman. Balai Pustaka seringkali menerbitkan buku-bukunya seperti Aneka Rasa (1952), Dua Puluh Dongeng Anak-anak (cerita anak, 1971), Putri Bunga Karang (cerita anak, 1973), Penawar Haus (cerita anak, 1979), Damar Wulan (novel, 1975), dan Rujak Manis (cerita anak, 1979). Sepanjang Jalan dengan Beberapa Cerita Lain (kumpulan cerita pendek, 1953), Hikayat Iskandar Zulkarnain (novel, 1956).
Karya prosanya dimuat dalam beberapa majalah, seperti (1) "Karena pertolongan wa'mu'allim", Pandji Poestaka No. 27—28/XX 1942; (2) "Suratan nasib", Pandji Poestaka No. 9—10/XXI 1943; (3) "Anak dusun di lereng gunung", Pantja Raja No. 9/I 1946; (4) "Di dunia di surga kita bertemu", Pantja Raja No. 4/I 1946; (5) "Hukuman yang membawa keberuntungan", Pantja Raja No. 12/I 1946; (6) "Pengkhianat bangsa", Pantja Raja No. 7/I 1946; (7) "Pesan sahabatku", Pantja Raja No. 15/I 1946; (8) "Satria wanita", Pembangunan No. 12/II 1947; (9) "Sepanjang jalan", Pantja Raja No. 17/II 1947; dan (10) "Mengapa Tuan terdiam ...?!", Mimbar Indonesia No. 31/VIII 1953. Karya puisinya yang berjudul "Antara dua pantai" dimuat dalam Minggoe Merdeka No. 13/I 1947.