• Halaman Beranda

  • Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan

  • Ahli Bahasa

    Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)

    Bahasa Daerah Di Indonesia

    Duta Bahasa

    KBBI

    Penelitian Bahasa

    Registrasi Bahasa

    UKBI

    Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah

    Indeks Kemahiran Berbahasa

    Revitalisasi Bahasa Daerah

  • Gejala Sastra

    Hadiah/Sayembara Sastra

    Karya Sastra

    Lembaga Sastra

    Media Penyebar/Penerbit Sastra

    Pengarang Sastra

    Penelitian Sastra

    Registrasi Sastra Cetak

    Registrasi Sastra Lisan

    Registrasi Manuskrip

  • Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan

  • Statistik

  • Info

 
 

Srintil: Potret Ketidakbebasan Perempuan dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

Kategori: Penelitian Sastra

 

Peneliti : Uniawati

Tanggal Penelitian :

Dipublikasikan : TERBIT

Tahun Terbit : 2005

Abstrak :

Ahmad Tohari merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang dengan kesadarannya memanfaatkan karya sastra sebagai lahan untuk mengungkapkan pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan sosial budaya yang terjadi di lingkungannya. Tujuan pengungkapan itu tentu saja untuk mengingatkan agar masyarakat dapat lebih hidup beradab. "Ronggeng Dukuh Paruk" adalah salah satu karyanya yang mengisahkan tentang kondisi sosial budaya yang terjadi di dukuh paruk. Srintil adalah tokoh sentral yang digambarkan sebagai contoh korban sistem feodalisme yang masih tumbuh mekar di pedukuhan itu. Srintil dijadikan boneka masyarakat dengan berkedok adat dan tradisi. Setiap perlakuan atas diri Srintil dapat diukur dengan nilai ringgit tanpa pernah mencoba untuk mengetahui bagaimana perasaan Srintil sesungguhnya. Srintil adalah perempuan yang termarginalkan yang dianggap tidak memiliki hak untuk hidup layaknya perempuan pada umumnya. Sejak ditahbiskan menjadi seorang ronggeng, Srintil telah kehilangan banyak kebebasan individualnya. Pemberontakan yang dilakukannya untuk melawan sistem yang mengorbankan harga dirinya sebagai perempuan dan memperoleh kembali kebebasannya hanya menimbulkan kecaman yang tajam dari masyarakat.

 
PENCARIAN TERKAIT

  • Ahmad Tohari
    Ahmad Tohari dikenal sebagai pengarang trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dinihari (1985), dan Jantera Bianglala (1986). Dia lahir 13 Juni 1948 di Tinggarjaya, Kecamatan ...
  • Ahmadun Yosi Herfanda
    Ahmadun Yosi Herfanda seorang penyair, cerpenis, dan esais yang dilahirkan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1956. Dia berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah Pertama, ...
  • Ronggeng Deli
    Suku : Melayu Deli Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Deli Serdang Ronggeng Deli kental akan nuansa Melayu, namun seni tari ini juga mendapat pengaruh ...
  • Ronggeng Dukuh Paruk
    Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga ...
  • Karya Bhakti
    Karya Bhakti merupakan nama surat kabar yang terbit pertama kali pada tanggal 17 Februari 1980 yang diprakasai oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Surat kabar ini berawal dari proyek Koran Masuk Desa ...
  •  
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
     

    Srintil: Potret Ketidakbebasan Perempuan dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

    Kategori: Penelitian Sastra

     

    Peneliti : Uniawati

    Tanggal Penelitian :

    Dipublikasikan : TERBIT

    Tahun Terbit : 2005

    Abstrak :

    Ahmad Tohari merupakan salah seorang sastrawan Indonesia yang dengan kesadarannya memanfaatkan karya sastra sebagai lahan untuk mengungkapkan pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan sosial budaya yang terjadi di lingkungannya. Tujuan pengungkapan itu tentu saja untuk mengingatkan agar masyarakat dapat lebih hidup beradab. "Ronggeng Dukuh Paruk" adalah salah satu karyanya yang mengisahkan tentang kondisi sosial budaya yang terjadi di dukuh paruk. Srintil adalah tokoh sentral yang digambarkan sebagai contoh korban sistem feodalisme yang masih tumbuh mekar di pedukuhan itu. Srintil dijadikan boneka masyarakat dengan berkedok adat dan tradisi. Setiap perlakuan atas diri Srintil dapat diukur dengan nilai ringgit tanpa pernah mencoba untuk mengetahui bagaimana perasaan Srintil sesungguhnya. Srintil adalah perempuan yang termarginalkan yang dianggap tidak memiliki hak untuk hidup layaknya perempuan pada umumnya. Sejak ditahbiskan menjadi seorang ronggeng, Srintil telah kehilangan banyak kebebasan individualnya. Pemberontakan yang dilakukannya untuk melawan sistem yang mengorbankan harga dirinya sebagai perempuan dan memperoleh kembali kebebasannya hanya menimbulkan kecaman yang tajam dari masyarakat.

     
    PENCARIAN TERKAIT

  • Ahmad Tohari
    Ahmad Tohari dikenal sebagai pengarang trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dinihari (1985), dan Jantera Bianglala (1986). Dia lahir 13 Juni 1948 di Tinggarjaya, Kecamatan ...
  • Ahmadun Yosi Herfanda
    Ahmadun Yosi Herfanda seorang penyair, cerpenis, dan esais yang dilahirkan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1956. Dia berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah Pertama, ...
  • Ronggeng Deli
    Suku : Melayu Deli Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Deli Serdang Ronggeng Deli kental akan nuansa Melayu, namun seni tari ini juga mendapat pengaruh ...
  • Ronggeng Dukuh Paruk
    Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga ...
  • Karya Bhakti
    Karya Bhakti merupakan nama surat kabar yang terbit pertama kali pada tanggal 17 Februari 1980 yang diprakasai oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Surat kabar ini berawal dari proyek Koran Masuk Desa ...
  • Ahmad Tohari
    Ahmad Tohari dikenal sebagai pengarang trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dinihari (1985), dan Jantera Bianglala (1986). Dia lahir 13 Juni 1948 di Tinggarjaya, Kecamatan ...
  • Ahmadun Yosi Herfanda
    Ahmadun Yosi Herfanda seorang penyair, cerpenis, dan esais yang dilahirkan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, 17 Januari 1956. Dia berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah Pertama, ...
  • Ronggeng Deli
    Suku : Melayu Deli Genre : Pertunjukan Provinsi: Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota: Kabupaten.Deli Serdang Ronggeng Deli kental akan nuansa Melayu, namun seni tari ini juga mendapat pengaruh ...
  • Ronggeng Dukuh Paruk
    Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga ...
  • Karya Bhakti
    Karya Bhakti merupakan nama surat kabar yang terbit pertama kali pada tanggal 17 Februari 1980 yang diprakasai oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Surat kabar ini berawal dari proyek Koran Masuk Desa ...
  •  
     
     
    © 2024    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa