Halaman Beranda
Data Referensi Kebahasaan dan Kesastraan
Ahli Bahasa
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Bahasa Daerah Di Indonesia
Duta Bahasa
KBBI
Penelitian Bahasa
Registrasi Bahasa
UKBI
Indeks Pemanfaatan Bahasa Daerah
Indeks Kemahiran Berbahasa
Revitalisasi Bahasa Daerah
Gejala Sastra
Hadiah/Sayembara Sastra
Karya Sastra
Lembaga Sastra
Media Penyebar/Penerbit Sastra
Pengarang Sastra
Penelitian Sastra
Registrasi Sastra Cetak
Registrasi Sastra Lisan
Registrasi Manuskrip
Pencarian lanjut berdasarkan kategori kebahasaan dan kesastraan
Statistik
Info
Peneliti : Arriyanti, S.S.
Tanggal Penelitian : 04-03-2009
Dipublikasikan : TERBIT
Abstrak :
Penelitian ini membahas masalah narsisisme dan romantisisme dalam novel Negara Kelima. Unsur-unsur narsisisme dan romantisisme tersebut akan diamati dari berbagai kejadian, baik yang berdasarkan fakta sejarah maupun mitos-mitos yang penulis temukan di dalam cerita. Rasa bangga yang terlalu berlebihan terhadap diri sendiri merupakan unsur utama dalam narsisisme. Kembali ke masa lalu dan jauh dari peradaban modern merupakan salah satu ciri dari romantisisme. Narsisisme dalam penelitian ini mengacu pada pengertian tersebut, sementara itu romantisisme dalam penelitian ini mengacu pada rasa bangga, cinta, idealisme, dan penghargaan yang tinggi terhadap masa lalu. Kebanggaan terhadap diri sendiri dan kejayaan di masa lalu tidak bisa dihilangkan karena telah manjadi bagian dari diri seseorang atau sekelompok orang. Oleh karena itu, hal tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir, tingkah laku, dan kebiasaan mereka.